Apa Itu Penyakit Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?
Perasaan adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang
atau sesuatu. Perasaan adalah reaksi terhadap seseorang atau
kejadian. Perasaan dapat ditunjukkan ketika merasa senang
mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai
contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan
merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan
pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang
dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang
kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak
di batang otak. Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik
mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang tidaklah
sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang
yang depresi, khususnya ketika mereka
memperoleh informasi negatif.
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda
terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Dalam sejumlah
kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut. Pada saat
lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari persyaratan-persyaratan
pekerjaan.
Perasaan adalah penting terhadap pemikiran rasional karena
perasaan memberikan informasi penting mengenai pemahaman
terhadap dunia sekitar. Dalam suatu organisasi, kunci
pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran
dan perasaan dalam suatu keputusan.
Perasaan berkembang seiring waktu untuk membantu manusia
memecahkan masalah. Perasaan sangat berguna
karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting
agar dapat bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan,
mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan
memprediksi perilaku. Perasaan sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku manusia manusia lain.
Salah satu cara mengklasifikasikan perasaan adalah
berdasarkan apakah perasaan tersebut positif atau
negatif. Perasaan positif - seperti rasa gembira dan
rasa syukur - mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan
menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif - seperti
rasa marah atau rasa bersalah - mengekspresikan sebaliknya.
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk
mengalami suasana hati dan perasaan tertentu, contohnya beberapa
orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah
dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks
dalam situasi apa pun.
Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal
minggu dan berada daam suasana hati terbaik di akhir minggu.
Cuaca menjadi sebuah peristiwa yang berpengaruh terhadap
suasana hati. Hari yang cerah membuat suasana hati yang baik.
Stres yang terus-menerus terjadi menimbulkan menyebabkan para
pekerja mengalami tingkat emosi ketegangan yang semakin lama berjalannya waktu
semakin meningkat.
Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya
mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan
orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga
berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat
fisik, informal, lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana
hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang
bersifat duduk terus-menerus.
Olahraga adalah salah satu sumber kekuatan positif dan memperbagus
suasana hati. Olahraga meningkatkan suasana hati positif.
Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Para
sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan
adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan
ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau
kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk
karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya sulit
untuk mengontrol emosi.
Kerja adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan
perasaan-perasaan yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antar
personal di tempat kerja. Konsep kerja muncul dari pekerjaan terkait
pelayanan, contohnya sebuah maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka
untuk gembira. Tetapi kerja dapat relevan untuk semua jenis
pekerjaan. Sebagai contoh, seorang manajer mengharapkan
bawahannya untuk bersikap sopan dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja.
Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak.
Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Dalam kehidupan banyak sekali permasalahan, dalam berita-berita
banyak dikabarkan orang masuk bui hanya karena tidak dapat menahan emosi.
Pemukulan, adu fisik dan bahkan pembunuhan. Alangkah sayangnnya permasalah itu
timbul hanya karena masalah sepele dan emosi yang meluap-luap.
Beberapa kejadian buruk bisa diakibatkan karena emosi.
Biasanya perasaan merupakan reaksi terhadap rangsangan
dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh perasaan gembira
mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi
terlihat tertawa, perasaan sedih mendorong seseorang berperilaku
menangis.
Perasaan berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai
pikiran. Jadi, perasaan merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan manusia, karena perasaan dapat merupakan motivator perilaku
dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku manusia.
Perasaan terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow
(sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) , Joy (kegembiraan), fear
(ketakutan) dan Rage (kemarahan).
a. Emosi marah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Perasaan sedih : pedih, sedih, muram, suram, melankolis,
mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut
sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Rasa nikmat : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang,
terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,
rasa dekat, bakti, hormat, dan kemesraan
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. malu : malu hati, kesal
Dalam pembahasan filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup
yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan.
Perasaan, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; perasaan
membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita.
Tetapi, perasaan dapat dengan mudah menjadi tak
terkendalikan.
Orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi perasaan mereka,
yaitu: sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat
keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional
agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani
menjadi sia-sia.
Dapat disimpulkan bahwa suatu perasaan (afek) mendorong
individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.
Disaat kamu merasa orang terdekat tidak dapat mengerti akan
keadaan kamu, bahkan keadaan mereka membuat emosi kamu makin tersulut, kemudian
mengingat banyaknya tugas yang belum juga kamu kerjakan juga. Mungkin hal ini
akan membuat emosi semakin memuncak dan jika itu dibiarkan hanya akan membuat
keadaan lebih buruk. Maka situasi tersebut adalah waktu
dimana perasaan kita tengah diuji maka sangat penting juga untuk
mengetahui tentang bagaimana cara mengendalikan emosi itu.
Bagaimanapun mengendalikan emosi itu bisa di anggap sangat
penting. Selain tidak baik bagi kesehatan emosi juga akan memancarkan aura
negatif yang membuat kita semakin terpuruk. Kenyataannya kita sering
tergelincir pada situasi yang kurang menguntungkan dalam memanajemen emosi.
Kita kadang diuji dengan keadaan yang merugikan untuk dijalani, bahkan kerugian
itu selalu datang bertubi-tubi yang pada akhirnya membuat emosi kita tersulut.
Maka dari sini sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana mengendalikan emosi
diri.
Kira Kira Gejala Apa Yang Bisa Muncul Apabila Seseorang Terkena Penyakit Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?
Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia
adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan
manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat
jorok, menggugat takdir, mencaci habis, memaki, bahkan sampai
kalimat cerai yang membubarkan rumah tangganya.
Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang
ada di sekitarnya. Dia bisa banting piring, lempar gelas, pukul kanan-pukul
kiri, bahkan sampai tindak pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak
menusia tercapai.
Tentu saja, permasalahannya tidak selesai sampai di
sini. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang dimarahi. Anda bisa
bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah.
Menyadari hal ini, maka berhati-hatilah ketika
emosi.
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa
aturan. Pada mukanya terlihat merah wajahnya dan urat lehernya
memuncak. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka.
Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa
yang lebih besar.
Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani
kita tertutup emosi, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah tak bertulang
ini, menjerumuskan anda ke emosi yang berlebihan.
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih
tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi.
Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Agar marah ini diredam ambillah posisi yang lebih
rendah dan lebih rendah.
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri,
hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga
hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.
Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan
memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara
orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan dengan
duduk, orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan
tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali
perbuatannya setelah itu.
Umumnya orang yang emosi lupa segalanya.
Yang penting, anda jangan berputus asa, karena semua
bisa dilatih. Belajarlah untuk mengingat mengontrol emosi anda. Bisa juga anda
minta bantuan orang di sekitar anda, suami, istri, anak anda, pegawai, dan
orang di sekitar anda, agar mereka segera mengingatkan anda untuk tidak emosional,
ketika anda sedang marah.
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan
terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin.
Air yang dingin, bisa menurunkan darah bergejolak
yang muncul ketika emosi. Sebagaimana ini bisa digunakan untuk menurunkan tensi
darah tinggi.
Emosi tanpa disadari menyebabkan penyakit timbul dan
itu justru berasal dari dalam tubuh si penderita sendiri.
Pasien lebih banyak mengeluhkan dadanya yang selalu
merasa sesak, jantung berdebar-debar, dan kepala sering pusing. yakni adanya
masalah perasaan atau emosi yang terganggu, dengan selalu mikir, dongkol, marah
bahkan khawatir kerkecamuk menjadi satu, sehingga akhirnya menyebabkan
organ-organ tubuhnya bermasalah dan merasa sakit.
1. Gembira, senang dan tertawa adalah pertanda Jantung yang Positip, akan tetapi apabila merasa 'terlalu gembira' yang terus menerus, maka akan berakibat kepada organ jantung, bahkan bisa menimbulkan atau memicu adanya serangan jantung.
2. Marah, pada keadaan marah yang normal hal ini akan merangsang organ Hati, dengan timbulnya marah yang berlebihan tentu akan merusak Hati, apabila marah sering berkobar-kobar maka Api Hati semakin berkobar pula dan orang akan mudah tersinggung. Dari sini juga akan berpengaruh pada organ pasangan yaitu Kandung Empedu.
3. Khawatir, apabila merasa Khawatir maka organ yang berpengaruh adalah Paru-paru. Pada orang yang selalu merasa Khawatir terus menerus dalam waktu yang lama maka paru-paru akan terganggu, orang Jawa mengatakan 'kematus', kemudian bisa menyebabkan penyakit Asma atau bahkan TBC.
4. Berpikir, disini yang dimaksud adalah berpikir yang negatip, hal ini akan berpengaruh pada organ Lambung dan Limpa. Orang yang yang terlalu 'mikir' atau merasa rindu terus menerus bisa menimbulkan sakit Lambung atau 'maag'.
5. Sedih, perasaan ini juga berpengaruh pada paru-paru dan bahkan juga melibatkan Jantung. Apabila merasa sedih yang berkepanjangan maka bisa mengakibatkan putusnya hubungan Jantung, Perikardium, Hati dll., sehingga memberikan gejala perdarahan lewat dubur atau uretra.
6. Takut, berpengaruh dan mempengaruhi organ Ginjal, ketakutan adalah sebuah fenomena akibat adanya ketegangan mental.
7. Terkejut, timbul karena adanya peristiwa yang tidak terduga sebelumnya sehingga menjadikan ketegangan jiwa. Terkejut berpengaruh pada organ Ginjal dan Jantung. Orang yang Jantungnya lemah akan mudah terkejut.
1. Gembira, senang dan tertawa adalah pertanda Jantung yang Positip, akan tetapi apabila merasa 'terlalu gembira' yang terus menerus, maka akan berakibat kepada organ jantung, bahkan bisa menimbulkan atau memicu adanya serangan jantung.
2. Marah, pada keadaan marah yang normal hal ini akan merangsang organ Hati, dengan timbulnya marah yang berlebihan tentu akan merusak Hati, apabila marah sering berkobar-kobar maka Api Hati semakin berkobar pula dan orang akan mudah tersinggung. Dari sini juga akan berpengaruh pada organ pasangan yaitu Kandung Empedu.
3. Khawatir, apabila merasa Khawatir maka organ yang berpengaruh adalah Paru-paru. Pada orang yang selalu merasa Khawatir terus menerus dalam waktu yang lama maka paru-paru akan terganggu, orang Jawa mengatakan 'kematus', kemudian bisa menyebabkan penyakit Asma atau bahkan TBC.
4. Berpikir, disini yang dimaksud adalah berpikir yang negatip, hal ini akan berpengaruh pada organ Lambung dan Limpa. Orang yang yang terlalu 'mikir' atau merasa rindu terus menerus bisa menimbulkan sakit Lambung atau 'maag'.
5. Sedih, perasaan ini juga berpengaruh pada paru-paru dan bahkan juga melibatkan Jantung. Apabila merasa sedih yang berkepanjangan maka bisa mengakibatkan putusnya hubungan Jantung, Perikardium, Hati dll., sehingga memberikan gejala perdarahan lewat dubur atau uretra.
6. Takut, berpengaruh dan mempengaruhi organ Ginjal, ketakutan adalah sebuah fenomena akibat adanya ketegangan mental.
7. Terkejut, timbul karena adanya peristiwa yang tidak terduga sebelumnya sehingga menjadikan ketegangan jiwa. Terkejut berpengaruh pada organ Ginjal dan Jantung. Orang yang Jantungnya lemah akan mudah terkejut.
Dengan adanya emosi negatip adalah sebagai penyebab
berbagai penyakit.
Kira
Kira Penyakit Apa Yang Bisa Muncul Apabila Seseorang Terkena Penyakit
Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?
1. Hipertensi dan
Penyakit Jantung
Penyempitan pembuluh
darah pada organ-organ dalam terjadi akibat adanya stress. Apabila hal ini
terjadi terus menerus akan menyebabkan hipertensi.
2. Migrain dan sakit
kepala
Ketika stress, pembuluh
darah di area kepala akan melebar sebagai akibat ketidakseimbangan zat-zat
kimia. Kondisi inilah yang memicu timbulnya sakit kepala dan migraine.
3. Tukak Lambung
Keluarnya cairan asam
secara berlebihan pada dinding lambung sehingga menimbulkan luka pada dinding
lambung. Emosi negatif seperti kesedihan, kecemasan, kebencian dapat merangsang
produksi asam secara berlebihan pada lambung. Akibatnya lambung melakukan pencernaan
terhadap dirinya sendiri sehingga timbullah luka.
4. Kesuburan menjadi terganggu.
Selalu disarankan kepada pasutri jika ingin cepat memiliki
momongan hindarilah stress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hormone stress
akan mengganggu produksi testosterone sehingga produksi sel sperma yang
dihasilkan akan berkurang. Padahal jika ingin terjadi pembuahan harus ada sel
sperma yang berkualitas.
5. Gangguan Pada Kulit.
Wajah Anda berjerawat salah satu penyebabnya adalah stress.
Gangguan kulit lainnya adalah timbulnya sensasi gatal pada kulit. Hal ini di
akibatkan oleh aktifnya sejumlah serabut saraf yang memicu gatal ketika
seseorang mengalami stress.
6. Asma
Para penderita asma cenderung kambuh ketika mereka panik, marah,
dan dalam keadaan tertekan (stress)
Penyakit yang dipicu oleh serangkaian emosi negatif ini disebut
dengan psikosomatis.
Psikosomatis adalah penyakit atau reaksi fisik yang timbul akibat
dari gangguan emosi negatif. Emosi negatif ini bisa berupa marah dan dendam
membara, takut, frustasi stress dan berbagai emosi negatif sejenis.
Rasa mual, pusing, keringat dingin, gemetar, sakit perut,
gemetar, pusing dan sebagainya bisa muncul sebagai akibat dari emosi yang
negatif.
Psikosomatis bisa menjadi sangat berbahaya.
Dendam, menyimpan kepahitan, membuat imun tubuh kita mati.
Disitulah bermula awal segala penyakit. STRESS, Kolesterol tinggi, pemicu Darah
Tinggi, Jantung, rhematik, arthritis, Stroke (perdarahan/penyumbatan pembuluh
darah).
Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering
mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.
Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit
NYERI PUNGGUNG.
Jika MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit
INSOMNIA (susah tidur).
Jika sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN
TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.
Jika sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN,
maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.
Jika suka ber-NEGATIVE
THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).
Jika kita mudah EMOSI dan cendrung PEMARAH, maka kita bisa rentan
terhadap penyakit HEPATITIS.
Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap
lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.
Jika sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa
mengakibatkan penyakit DIABETES.
Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit
DEMENSIA SENELIS (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang).
Jika sering BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa
terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).
Mari kita selalu bersyukur atas segala perkara yang telah terjadi,
dan memperbaiki segala kekurangan kita dan memperbaiki apa yang musti
diperbaiki, karena dengan itu, maka “hati” ini menjadi BERGEMBIRA dan
menimbulkan ENERGI POSITIF dalam tubuh utk mengusir segala penyakit-penyakit
tersebut diatas.
Pendapat bahwa senyum itu sehat mungkin sudah bukan sekadar
pernyataan kosong belaka. Faktanya, orang yang berbahagia dan suka tertawa
cenderung lebih sehat. Bahkan ada banyak cerita tentang orang-orang yang bisa
bertahan hidup dan lolos dari vonis kematian akibat penyakit parah (kanker
misalnya) hanya gara-gara ia berusaha untuk lebih menikmati hidup. Ini pun
sudah ditunjang oleh berbagai studi dan penelitian.
Fakta lain menunjukkan bahwa emosi atau perasaan seseorang
ternyata bisa berdampak pada gangguan kesehatan tubuh secara fisik. Terutama
pada emosi-emosi yang sifatnya negatif, seperti perasaan menyesal, takut gagal,
marah, galau, dan sebagainya.
Apabila tidak dilampiaskan maka akan menumpuk dan dapat menurunkan
daya tahan tubuh, mengacaukan napas, menaikkan suhu tubuh, dan mengakibatkan
depresi. Jika sudah semakin parah, akan menimbulkan berbagai penyakit.
Cara terbaik untuk merespons emosi, khususnya emosi marah, adalah
dengan mengeluarkannya atau melampiaskannya dengan cara yang baik dan santun.
Bicara baik-baik dengan orang yang membuat kita kesal. Jangan sampai sebaliknya
karena tidak akan menyelesaikan masalah dan justru akan bisa memperluasnya.
Setelah tenang dan emosi mereda, bisa dilanjutkan dengan berdoa atau beribadah
untuk lebih menenangkan diri Anda.
Ternyata, emosi yang tidak stabil seperti ketakutan, kecemasan
ataupun kemarahan bisa mempengaruhi bagian tubuh tertentu. Karena ketika kamu
mengalami hal tersebut, maka tubuh juga akan ikut bereaksi.
Saat kamu sedang senang, tubuh akan kamu memproduksi hormon
kebahagiaan yang akan membuat kamu lebih menjadi lebih sehat. Sedangkan saat
kamu sedang sedih atau mengalami emosi negatif, maka tubuh kamu akan
memproduksi hormon stres yang bisa membuat kamu mengalami berbagai macam
penyakit.
Jumlah hormon stres yang terlalu tinggi akan menyebabkan
terjadinya peradangan pada tubuh. Peradangan inilah yang nantinya akan
menyebabkan gangguan jantung, kanker dan penyakit Alzheimer.
Selain ketiga penyakit tersebut, berikut ini adalah beberapa
penyakit yang disebabkan oleh emosi yang tidak stabil:
· Masalah
pada Sistem Pencernaan
Saat sedang cemas dan bimbang, kinerja limpa dalam tubuh kamu akan
mengalami ketidakseimbangan. Jika sudah begini, kamu akan mengalami berbagai
masalah pencernaan seperti peningkatan asam lambung, mual, perut kembung, mual,
diare dan sembelit.
Selain itu, sirkulasi darah dan sistem hormonal kamu juga akan
mengalami masalah sehingga kamu akan mengalami pegal atau nyeri pada pundak dan
punggung sebelah kiri, bahkan sesak nafas dan rasa sakit pada dada.
· Masalah
pada Ginjal
Jika kamu terus menerus merasa panik atau takut, maka kinerja
ginjal kamu akan terganggu. Jika sudah begini, maka imunitas tubuh juga akan
mengalami ketidakseimbangan. Selain itu, kamu juga lebih rentan terkena asma
atau bronchitis.
· Masalah
Paru-Paru
Saat kamu memiliki emosi terpendam, paru-paru kamu akan mengalami
masalah. Hal ini kemudian akan menyebabkan gangguan pada peredaran darah dalam
tubuh. Jika hal ini terus menerus dibiarkan, bukan tidak mungkin kamu akan
mengalami berbagai masalah pernapasan seperti flu, asma, sinusitis atau ISPA.
· Gangguan
Liver
Saat kamu marah ataupun menyimpan dendam, maka liver kamu akan
menjadi panas. Jika hal ini terus terjadi, maka hati kamu bisa membengkak.
Sebagai dampaknya, kamu lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi, insomnia,
sakit dada atau sesak napas. Selain itu, kamu jug akan lebih rentan untuk
mengalami sakit kepala, sakit pada bahu dan vertigo. Dampak paling buruknya
adalah stroke.
Orang yang emosinya tenang, apapun yang dilihatnya lebih jelas.
Misal Anda kesal dengan seseorang, maka Anda harus menyampaikan
pada orang itu bahwa Anda tidak suka dengan tindakan dia, tapi dengan cara yang
halus, santun dan bukan marah-marah. Jangan melemparkan emosi kesal Anda pada
orang lain, karena itu tidak menyelesaikan masalah. Jika sekiranya Anda tidak
mungkin menyampaikannya, misalnya dia adalah bos atau orang yang punya jabatan
tinggi, maka lakukan tetap bersikap baik pada dia sambil mendoakan dia hal-hal
yang baik, semoga dia berubah dan berkah, atau berdoa untuk diri sendiri semoga
mendapatkan hal-hal baik. Jangan Anda malah mendoakan yang jelek-jelek karena
itu akan jadi emosi yang negatif untuk diri Anda sendiri.
Emosi negatif bisa menjadi salah satu faktor utama yang
menyebabkan seseorang menderita suatu penyakit. Bukan cuma penyakit
kejiwaan, tetapi sesuatu yang tak nampak ini bisa berefek langsung ke penyakit
fisik. Pengaruhnya bisa menyebabkan penyakit ringan hingga penyakit berat yang
mengancam kematian.
1. Gangguan pencernaan, konstipasi, atau pun diare.
Dikarenakan ketidakseimbangan pikiran rasional dan pikiran emosional.
2. Gangguan pegal nyeri di tulang punggung bagian
tengah (Thoracic) . Penyakit ini bisa muncul sebagai tanda kurang dukungan
akan cinta, terlalu banyak beban pikiran maupun tenaga.
3. Gangguan di tulang belakang agak ke bawah (lumbal)
bisa ada karena kekurangan dukungan kondisi finansial.
4. Penyakit Kanker, selain karena gaya hidup, pola makan,
tetapi faktor emosi negatif seperti perasaan benci yang mendalam akan masa lalu
dan perasaan bersalah yang luar biasa dipendam bisa memicu sel kanker aktif.
5. Hipertensi/ tekanan darah tinggi dan penyakit
jantung akibat adanya tekanan stress sehingga pembuluh darah menyempit
didukung dengan kurang bisa mengontrol emosi marah karena persoalan di masa
lalu yang belum selesai.
6. Sakit kepala. Penyakit ini muncul karena adanya
selfkritik, kekhawatiran pada ketidakmampuan diri sendiri dan ketakutan akan
suatu hal di masa depan yang terlalu dipikirkan.
7. Penyakit lambung (maag). Lambung akan memproduksi
cairan asam berlebih akibat dipicu rasa kesedihan dan kecemasan, kekhawatiran,
sehingga produksi asam lambung yang berlebihan ini akan mengakibatkan luka di
lambung.
8. Penyakit asma. Penyakit ini merupakan akibat
ketidakmampuan diri dalam mengelola emosi marah, tertekan yang terpendam, dan
panik.
9. Gangguan organ pankreas/ Diabetes. Ketika orang marah,
pankreas akan mengeras dan berhenti menghasilkan insulin. Penyakit diabetes
juga merupakan efek dari orang yang mempunyai keinginan terlalu kuat mengontrol
sesuatu, kekecewaan mendalam dari kenyataan yang terjadi tidak sesuai harapan.
Emosi dan perasaan trauma yang tidak ditangani dengan baik,
lama-lama dapat menumpuk pada bagian tubuh dan berpotensi menimbulkan penyakit.
Ini karena orang yang emosinya kacau otomatis imun tubuhnya turun, napas
berantakan, suhu tubuh naik, depresi atau terlihat lebih tua, juga emosi
negatifnya lama-lama menumpuk di bagian-bagian tubuh lain.
Biasakanlah berpikir positif, kurangi emosi. Jika demikian, Anda
bisa terhindar dari gangguan kesehatan psikosomatis atau somatisasi.
Psikosomatis adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan
fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh
pikiran negatif dan atau masalah emosi.
Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit,
stress, depresi, kecewa, kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya.
Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun
bisa mengalaminya.
Perlu diketahui bahwa pikiran dapat menyebabkan gejala fisik.
Sebagai contoh, ketika seseorang takut atau cemas dapat memacu
detak jantung yang cepat, jantung berdebar, merasa sakit, gemetar (tremor),
berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, dan bernafas cepat.
Gejala-gejala fisik tersebut melalui saraf otak mengirim impuls
tersebut ke berbagai bagian tubuh, dan pelepasan adrenalin ke dalam aliran
darah.
Kira Kira Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Penyakit
Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?
Mengendalikan Emosi Diri
1. Dengan mengetahui penyebab
munculnya emosi
Dalam mengendalikan emosi untuk menjadi seseorang yang pandai
dalam mengendalikan emosi yaitu dengan mengenali terlebih dahulu diri kita
secara lebih dalam. Dalam hal ini disaat kita mulai merasakan emosi yang
memuncak atau emosi yang akan keluar maka perlu kita cermati kenapa hal itu
bisa terjadi, sehingga kita tau beberapa hal yang dapat memicu emosi kita.
Kemudian kenali gerak tubuh yang menunjukkan kita sedang emosi, seperti tangan
yang mulai berkeringat, jantung yang seakan berdetak lebih kencang dll, karena
jika kita mengetahui hal ini maka kita dapat menghindari emosi yang memuncak
jika dapat meminimalisir akar dari hal itu.
2. Memberi otak lebih banyak waktu
untuk berfikir
Kadang kita disaat emosi memuncak selalu melakukan sesuatu hal
secara tiba-tiba yang pada akhirnya hanya akan membuat kita merasa menyesal
pada apa yang telah kita lakukan. Maka penelitian menyebutkan salah
satu cara mengendalikan emosi adalah dengan berhenti mengerjakan
sesuatu selama 6 detik, karena dapat mengurangi tingkat emosi kita. Hal itu
juga dapat membuat otak kita lebih mengajak kita untuk mengetahui apa yang akan
kita lakukan dan dampaknya, untuk mengetahui benar dan salahnya apa yang akan
kita lakukan.
3. Lebih fokus kepada hal yang bisa
kita kontrol
Mengenai sulitnya seseorang dalam mengendalikan
emosi diri biasanya karena faktor dari luar. Seringkali yang dapat
menyulut emosi kita karena faktor eksternal yang kurang dapat kita kendalikan,
seperti bos yang sangatlah galak, atau kemacetan jalan dan juga teman kerja
yang selalu bertindak ceroboh. Maka semua itu adalah hal diluar kemampuan kita
untuk dapat mengubahnya. Sehingga untuk menanggapi semua itu maka sebaiknya
kita mengerjakan apa yang dapat kita kerjakan, abaikan mereka untuk sementara
dengan bekerja yang sungguh-sungguh dll. Intropeksi diri sangat banyak membantu.
Bagaimana Cara Mengendalikan Emosi Orang Lain
1. Mendengarkan dan memahami emosi
orang lain
Sebagaimana kita pernah merasakan dan memahami situasi orang yang
sedang emosi umumnya haus akan perhatian, maka disaat orang lain sedang penuh
dalam emosi maka kita pun alangkah lebih baik untuk lebih respect dalam
memahami kerabat kita tersebut. Berikan perhatian dan tanyakan penyebab
kemarahannya. Sadarkan dia dengan memberikan nasihat yang halus dan menyentuh
hatinya.
2. Dengan mengembangkan simpati
Simpati merupakan kepedulian tingkat tinggi dengan mengetahui apa
yang dipikirkan, dirasakan, dan dibutuhkan oleh orang lain, maka hal ini sangat
penting karena terkait tentang kenyamanan dengan orang lain. Maka dengan
simpati biasanya emosi dapat lebih mudah untuk bisa diredam.
3. Tuntutan lebih baik daripada
kemarin.
Salah satu tips bagi kalian yang suka emosi adalah dengan membuat
pencapaian mengendalikan emosi, karena dengan jelasnya pencapaian maka akan
jelas pula usaha yang akan dikerjakan. Terkait dengan mengendalikan emosi,
dengan menghitung berapa kali emosi dan berapa kali dapat mengendalikannya.
Cara Lain Adalah:
1. Mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memberdayakan, memberikan manfaat pada oang lain
3. Memperbaiki
diri terus menerus
1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
Salam Sehat Selalu.
Izin Pengobatan No.1.3.01.3175.421/22001/11.16
Apa Yang Harus Saya Lakukan Sekarang?
1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
Hubungi : Sinshe Jerry
Pluit Kencana 2 No: 11
Jakarta Utara 14450 Indonesia
Telp: Mentari 085811128718 / Simpati 081230292696
Email: leojerry3@yahoo.com
Salam Sehat Selalu.
Izin Pengobatan No.1.3.01.3175.421/22001/11.16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar