Kamis, 06 Agustus 2015

51. Penyakit Trauma / PTSD / Post Traumatic Stress Disorder / Luka Batin

Apa Itu Penyakit Trauma / PTSD / Post Traumatic Stress Disorder / Luka Batin?
Trauma adalah cedera yang terjadi pada batin dan tubuh akibat suatu peristiwa tertentu. Keberadaan trauma sebagai suatu peristiwa yang pernah dialami dan biasanya efek dari trauma tersebut bisa menimbulkan berbagai gangguan/keluhan, baik yang bersifat fisik, mental emosional, perilaku sosial, maupun spiritual.

Seseorang dapat dikatakan mengalami kejadian yang dapat menimbulkan trauma (kejadian traumatis) jika mereka terpapar pada kejadian yang melibatkan kematian, luka serius atau adanya ancaman terhadap fisik diri sendiri maupun orang lain. Suatu kejadian menjadi pengalaman traumatis ketika seseorang berespon dengan perasaan takut, tidak berdaya atau kengerian. 

Trauma berarti guncangan batin akibat sesuatu yang pernah terjadi atau pernah dilakukan oleh kita di masa lampau sehingga otak kita benar-benar merekam kejadian itu. Hal itu menyebabkan kalau kita akan melakukan hal yang sama seperti kejadian di masa lampau itu, otak kita akan mengingat kembali atau mengingat kembali kejadian yang membuat kita trauma itu yang membuat kita menjadi ketakutan/shock, hingga pingsan.

Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda antara individu yang satu dengan lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik.  

Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialami atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya. 

Trauma adalah pengalaman yang terjadi tiba-tiba (tak terduga dan tak diharapkan) dan sangat menyakitkan atau mengecewakan, yang melebihi situasi stres yang dialami manusia sehari-hari dalam kondisi wajar. Trauma juga bisa bersifat massal, misalnya akibat bencana alam, perang, kerusuhan, atau kecelakaan massal. 

Secara umum trauma dipahami sebagai sebuah kejutan emosional yang terjadi karena pengalaman ekstrim secara langsung, yang mengandung unsur-unsur yang menakutkan, mengerikan, mengancam fisik, kesejahteraan jiwa (harga diri, kematian, dll), serta ketidakberdayaan dari orang yang mengalaminya. Trauma dapat dialami langsung atau tidak langsung oleh individu dan tetap menimbulkan efek traumatik. Karena peristiwa traumatik adalah peristiwa yang tidak diantisipasi sebelumnya, akibat utama dari pengalaman traumatik adalah kejutan, ketidakberdayaan dan hilangnya kepastian akan hidup. Di samping itu yang timbul adalah perasaan takut dan rasa cemas yang hebat. 

Reaksi stres akibat kejadian yang mengancam keselamatan dan nyawa seseorang dapat berkembang menjadi suatu gangguan secara psikologis. Di dalam ilmu psikologi sendiri, gangguan yang terjadi sebagai akibat dari adanya pengalaman traumatis disebut dengan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). 

Seseorang yang menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau disebut oleh orang awam sebagai "trauma", sebuah gangguan psikologis yang menyebabkan penderitanya tidak bisa merasakan kedamaian. 


Berkembangnya trauma adalah akibat respon terhadap sebuah kejadian yang mengerikan, baik yang dialami sendiri atau dialami orang lain yang disaksikan. Pengalaman tersebut menyebabkan seseorang merasakan takut yang sangat kuat, atau perasaan tidak berdaya menghadapinya.
    
Setiap orang mempunyai kemungkinan terkena penyakit trauma. Semua jenis kelamin, semua usia, semua ras, semua kelas, semua ukuran, semua orientasi seksual, semua agama dan semua suku bangsa.

Contoh kasus trauma, misalnya Anda pernah mengalami kecelakaan mobil. Mungkin Anda akan menjadi takut menyetir atau sangat berhati-hati saat menyetir. 

Pada beberapa orang guncangan mental itu tidak pernah berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah tenang, seolah kejadian traumatis akan terus menerus terjadi. 

Masalah trauma bukanlah suatu yang tidak bisa disembuhkan. Bila anda trauma dan apabila dibiarkan akan menjadi parah, Anda perlu yakin bahwa semua keluhan pasti ada obatnya. Semua masalah, pasti ada solusinya, begitu janji Tuhan. Mengatasi trauma ini pun ada solusinya jika Anda mau membuka diri dan mau mencoba berbagai cara untuk mengatasi trauma secara serius.

Perasaan trauma kadang cukup mempengaruhi kepribadian dan hubungan sosial seseorang, dimana biasanya orang yang mengalami trauma lebih suka menyendiri dan kurang bergaul.  

Merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan ketika seseorang mengalami shock baik secara fisik maupun emosional sebagai suatu reaksi stres atas kejadian traumatik. Kadangkala efek aftershock ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu.

Stress yang muncul akibat pengalaman yang mengerikan yang terjadi di masa lampau bisa mempengaruhi pasien dalam waktu yang sangat lama.



Luka Batin

Pikiran yang berisikan Perasaan, dan Emosi. Terdiri dari 2 lapisan / bagian yaitu Conscious Mind dan Subconscious Mind, Batin Sadar dan Batin Bawah sadar. Batin sadar berperan dalam proses kerja pikiran sadar sehari hari seperti belajar sesuatu yang baru, berpikir analitik, bertindak sesuai alasan, berdebat dengan rasional, berpikir logis, dan intelektual. Luka Batin adalah luka yang terjadi pada lapisan batin yang terdalam akibat suatu tekanan yang terjadi secara luar biasa berat atau terjadi secara terus menerus. 

Pada saat kita merasa sangat gelisah atau mengalami guncangan, perasaan kita yang bisa membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. 

Kira Kira Gejala Apa Yang Bisa Muncul Apabila Seseorang Terkena Penyakit Trauma / PTSD / Post Traumatic Stress Disorder / Luka Batin?


  • Selalu merasa sedih, muram, terpuruk, depresi
  • Menangis 
  • Mudah tersinggung
  • Gelisah, tidak sabaran
  • Tidak termotivasi
  • Selalu merasa malas dan sulit bangun pagi
  • Tidak berminat pada kegiatan seksual
  • Bergerak atau berbicara dengan lebih perlahan daripada biasanya
  • Perubahan dalam kebiasaan tidur (tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit, bangun lebih awal dari biasanya dan merasa kesulitan untuk kembali tidur di pagi buta )
  • Perubahan dalam selera makan (makan terlalu banyak atau terlalu sedikit)
  • Perubahan dalam berat badan (bertambah atau kehilangan berat badan)
  • Berfungsi kurang efektif di tempat kerja atau di sekolah
  • Kesulitan berkonsentrasi atau berpikir jernih
  • Berpikir negatif mengenai diri sendiri dan masa depan
  • Perasaan bersalah atau menyesal mengenai kesalahan di masa lalu
  • Kurangnya self esteem / kurang percaya diri
  • Berpikir akan kematian atau bunuh diri
  • Sulit konsentrasi, hiperaktif
  • Kesulitan belajar
  • Pemarah
  • Susah makan
  • Penakut
  • Minder 
  • Pendiam, menarik diri dari pergaulan
  • Sering berbicara kasar
  • Pemurung
  • Jantung berdebar kencang
  • Kesulitan mengatur napas
  • Dada terasa sakit
  • Wajah memerah dan berkeringat
  • Merasa sakit
  • Gemetar
  • Pusing
  • Mulut terasa kering
  • Merasa sering perlu pergi ke toilet
  • Merasa lemas dan akhirnya pingsan
  • Ingatan berulang dan menonjol tentang peristiwa itu
  • Mimpi-mimpi yang berulang dari peristiwa itu
  • Timbulnya secara tiba-tiba perilaku atau perasaan, seolah-olah peristiwa traumatic itu sedang timbul kembali, karena berkaitan dengan suatu gagasan atau stimulus/rangsangan.
  • Berkurangnya secara jelas minat terhadap satu atau lebih aktivitas yang cukup berarti
  • Perasaan terlepas atau terasing dari orang lain
  • Murung, sedih, putus asa
  • Kewaspadaan atau reaksi terkejut berlebihan
  • Gangguan tidur (disertai mimpi-mimpi yang mengelisahkan)
  • Perasaan bersalah karena lolos dari bahaya maut, sedangkan orang lain tidak, atau merasa bersalah tentang perbuatan yang dilakukannya agar tetap hidup
  • Penghindaran diri dari aktivitas yang membangkitkan ingatan tentang peristiwa traumatik itu
Penderita PTSD juga bisa sering diserang oleh mimpi buruk, malam hari terbangun dengan keringat dingin, ketakutan karena mengalami mimpi buruk yang sangat mengerikan. Dan mimpi buruk itu bisa mempunyai tema yang sama, temanya adalah tema yang mengerikan.


    Respon pasien umumnya adalah perasaan takut, tidak berdaya, atau merasa ngeri. Gejala dan simtom yang muncul tergantung pada seberapa parah kejadian tersebut. Demikian pula cara individu menghadapi krisis tersebut akan tergantung pula pada pengalaman dan sejarah masa lalu mereka.
      Pasien juga bisa muncul gejala antara lain :
        1. Mengalami kembali kejadian traumatis secara terus menerus dalam bentuk:
              a) Bayangan, pikiran dan ingatan kejadian secara terus menerus dan menyebabkan stres
                b) Mimpi-mimpi mengenai kejadian secara berulang
                  c) Ilusi / halusinasi terkait kejadian
                    d) Merasa stres / muncul respon fisik (seperti misalnya berkeringat dingin, jantung berdegup kencang) saat mengingat, menemui hal-hal yang berkaitan atau melambangkan kejadian traumatis
                  2. Adanya upaya untuk menghindari pikiran, perasaan, percakapan, aktivitas, tempat atau orang-orang) yang berkaitan dengan kejadian traumatis.
                    3. Tidak mampu untuk mengingat aspek-aspek penting dari kejadian traumatis
                      4. Kehilangan minat atau partisipasi dalam aktivitas-aktivitas yang sebelumnya biasa dilakukan
                        5. Adanya peningkatan rangsangan secara terus menerus (dimana hal ini tidak terjadi sebelum kejadian traumatis), dalam bentuk :
                              a) Sulit untuk tidur atau tidur secara berlebihan
                                b) Menjadi mudah marah
                                  c) Sulit berkonsentrasi
                                    d) Menjadi lebih waspada secara berlebihan
                                      e) Sering merasa terkejut / kaget secara berlebihan
                                    Selain mengalami sejumlah hal-hal diatas, biasanya seseorang yang mengalami PTSD kesehariannya dan aktivitas sosialnya juga menjadi terganggu. 

                                    Dalam kehidupan sehari-hari, mengalami peristiwa yang tidak mengenakkan atau mengecewakan adalah hal yang tidak menyenangkan malahan bisa menyebabkan terjadinya penyakit. Rasa kecewa, terpukul, atau rasa takut bakal terulang lagi yang kita alami akibat peristiwa itu tentu saja membuat kita tertekan.  
                                      Seseorang yang mengalami trauma bisa menunjukkan sejumlah gejala baik fisik maupun psikologis yang terus berlangsung meskipun peristiwa traumatis itu sudah lama berlalu. Mulai dari kehilangan selera makan (atau justru makan berlebihan), jantung berdebar-debar, pusing-pusing, menjadi lebih sensitif dan emosional (gampang tersinggung atau menangis), sulit berkonsentrasi, gampang curiga atau membenci seseorang/sesuatu), selalu ketakutan peristiwa buruk yang sama akan terulang, sulit tidur (atau malah tidur terus), hingga menarik diri dari pergaulan dan kehilangan gairah untuk melakukan kegiatan sehari-hari.     

                                      Ada kalanya seseorang cenderung menekan rasa traumanya hingga terpendam jauh di alam bawah sadar kelihatannya sepertinya normal-normal saja. Penderita berusaha menghindar atau melakukan penolakan secara sadar maupun tak sadar dari trauma yang bersangkutan untuk menghindari rasa sakit. Trauma model begini ibarat bom waktu. Bila di kemudian hari terjadi sebuah peristiwa yang sama atau mirip, maka 'monster' yang tertidur itu akan bangkit kembali dan mengobrak-abrik hidup kita. Inilah yang disebut dampak trauma jangka panjang.



                                      Bila trauma tidak segera diatasi, dikhawatirkan bisa berkembang menjadi gangguan kejiwaan yang lebih serius di kemudian hari, seperti histeria, fobia, hingga depresi.

                                      Apabila tidak disembuhkan dengan tuntas maka efek trauma paska stres (PTSD) dapat berdampak masalah-masalah yang lebih serius seperti dependensi dan adiksi (alkohol, narkoba, rokok), depresi dan meningkatnya resiko bunuh diri, perceraian dan perpisahan dan masih banyak lagi.

                                      Luka Batin

                                      Sulit konsentrasi, pembangkang, hiperaktif, sulit komunikasi adalah gejala awal dari adanya luka batin pada anak. Batin yang terluka akan menimbulkan kesedihan yang mendalam, perasaan tidak menentu, kemarahan, emosi tidak terkendali, kejengkelan, hidup tidak terarah, sesekali timbul keinginan mengakhiri hidup yang terasa pahit. Bagi seseorang yang terluka batinnya semua hal menjadi kelam kelabu, tidak ada warna warni dalam kehidupannya. Bahkan matahari terbit yang bersinar indah menjadi tidak berarti, semua tampak kelam kelabu. 

                                      Kira Kira Apa Yang Bisa Menyebabkan Seseorang Terkena Penyakit Trauma / PTSD / Post Traumatic Stress Disorder / Luka Batin?




                                      • Berbagai Gangguan seperti: kecemasan, Phobia, Kepribadian, Depresi, Panik, Stres.  
                                      •  Ditinggal mati suami/istri atau keluarga dekat secara mendadak.
                                      • Bencana alam, seperti gempa bumi, gunung api yang meletus, banjir dan sebagainya;
                                      •  Bencana yang diakibatkan oleh teknologi, seperti: kecelakaan pesawat terbang, ketumpahan cairan kimia (chemical spills), kegagalan nuklir, dan sebagainya;
                                      • Kekerasan kriminal, seperti trauma perampokan, penipuan maupun pencurian. 
                                      •  Perang / kekerasan politik, terjadi dalam skala yang cukup besar dan tidak terduga;
                                      • Kekerasan Hak Asasi Manusia, seperti penculikan (kidnapping) dan penyiksaan (torture);
                                      • Pemerkosaan (Rape);
                                      • Kekerasan pada anak (Child Abuse);
                                      • Kekerasan seksual (Sexual Abuse).
                                      • Putus cinta, perceraian 
                                      • Dikhianati pasangan hidup
                                      • Pelecehan seksual / pemerkosaan 
                                      • Kematian orang yang dicintai
                                      • Kehamilan, keguguran, kelahiran anak 
                                      • Tersangkut masalah hukum
                                      • Masalah ekonomi, kehilangan pekerjaan
                                      •  Kehamilan sebelum nikah
                                      • Kehilangan jabatan
                                      •  Ketidak puasan dalam pekerjaan
                                      • Trauma Akibat Kecelakaan
                                      • Harapan orang tua terhadap anak yang terlalu tinggi
                                      • Pelecehan seksual terhadap anak
                                      • Tekanan lingkungan sosial  
                                      • Perceraian orang tua 
                                      • Ketidak perdulian orang tua terhadap anak
                                      • Kekerasan terhadap anak 
                                      • Ketidak harmonisan hubungan orang tua
                                      • Mengalami pengalaman yang pahit atau peristiwa yang membahayakan dirinya
                                      • Akibat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
                                      Trauma adalah akibat respon terhadap suatu kejadian yang mengerikan yang dialami seseorang atau saksikan terutama yang mengancam hidup atau yang menyebabkan penderitaan fisik. Pengalaman tersebut menyebabkan seseorang merasakan takut. Gangguan stress paska traumatic dapat tampak pada setiap usia, namun paling menonjol pada dewasa muda, karena sifat situasi dan lingkungan yang mencetuskannya. 

                                      Luka Batin

                                      Luka batin pada orang dewasa biasanya terjadi karena masalah asmara, cinta tak terbalas, putus cinta, dikhianati pasangan, kegagalan, tekanan kehidupan, kehilangan pekerjaan, kematian pasangan hidup dsb. Masa remaja adalah masa yang sangat rentan terjadi luka batin karena asmara. Putus cinta yang terjadi pada remaja putri yang sudah menjalin hubungan terlalu dalam akan menimbulkan luka batin yang sangat parah. Keluarga akan terimbas dengan penderitaan akibat luka batin remaja. 

                                      Masalah hukum juga bisa mengakibatkan luka batin yang luar biasa berat pada orang dewasa. Perceraian, kematian orang terdekat, pelecehan seksual adalah salah satu penyebab luka batin.  
                                      Luka batin juga bisa terjadi pada anak, dan hal ini sering luput dari perhatian orang tua. 

                                      Kira Kira Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Seseorang Terkena Penyakit Trauma / PTSD / Post Traumatic Stress Disorder / Luka Batin?




                                      • Alihkan pikiran anda. 
                                      • Lawan rasa takut anda.
                                      • Selalu berfikir positif. 
                                      • Belajar untuk rileks dan mencapai sikap rileks
                                      •  Mengusahakan sebaik mungkin apa yang kita bisa lakukan untuk mengatasi Trauma dan lihat hasilnya.
                                      • Berdoa dan memohon perlindungan kepada Tuhan. 
                                      • Melakukan komunikasi dengan orang lain bisa mengurangi perasaan sedih (distress) seperti: Suami/Istri, Kekasih, Rekan Kerja, Teman dekat, Anggota keluarga terpercaya dsbnya.
                                      • Anak-anak dan para remaja bisa mendapat ketenangan dan hal positif jika bisa berkumpul dengan teman sebayanya. 
                                      Mengetahui akar dari permasalahan yang sedang dihadapi.
                                      Berusahalah  untuk menghilangkan pikiran yang berhubungan dengan perasaan trauma anda, mungkin anda dapat mengalihkan pikiran anda ke hal yang lain.

                                      Dengan anda melawan rasa takut anda maka kemungkinan besar anda tidak lagi dihantui oleh perasaan trauma.


                                      Hilangkan perasaan khawatir dan was-was dalam diri anda dan cobalah untuk selalu berfikir positif saat melakukan hal yang berhubungan dengan sesuatu yang membuat anda trauma. Ini akan membuat anda lebih nyaman dan rileks dan juga dapat menghilangkan trauma.


                                      Berdoa memang memberikan efek yang sangat baik sekali bagi kesehatan jiwa seseorang. Dengan kita berdoa maka kita akan merasa tenang dan percaya diri dengan apa yang akan kita lakukan.




                                      Apa Yang Harus Saya Lakukan Sekarang?

                                      1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
                                      2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
                                      3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
                                      4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
                                      5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
                                      6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
                                      7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
                                      Hubungi : Sinshe Jerry
                                      Pluit Kencana 2 No: 11 
                                      Jakarta Utara 14450 Indonesia
                                      Telp:  Mentari 085811128718 / Simpati 081230292696  Email: leojerry3@yahoo.com

                                      Salam Sehat Selalu. 

                                      Izin Pengobatan  No.1.3.01.3175.421/22001/11.16


                                      Tidak ada komentar:

                                      Posting Komentar