Sulit berdiri
dari posisi jongkok banyak dialami orang berusia lanjut. Ada juga sebagian
orang, meskipun masih muda, kesulitan berjongkok. Saat hendak jongkok dan tubuh
sudah berada pada posisi tersebut, tiba-tiba saja orang itu terjatuh ke
belakang.
Kondisi tersebut berkaitan dengan ketidakmampuan menahan berat badan. "Sering, orang yang mengalami hal seperti itu sebelumnya pernah cedera, disadari ataupun tidak,"
Cedera bisa disebabkan olahraga atau sebaliknya, tak pernah berolahraga. Pada orang yang suka berolahraga, cedera disebabkan posisi yang salah saat melakukan gerakan tertentu. Misalnya, tidak ada pemanasan. Bisa juga disebabkan beban atau aktivitas yang berlebihan. Nah, orang yang tak pernah atau sangat jarang berolahraga mungkin mengalami gangguan ketika harus menggerakkan lutut.
Terdapat otot yang berperan dalam gerakan lutut. Di antaranya, otot yang terletak di depan tulang paha. Satu lagi adalah otot yang terdapat di belakang tulang paha. Keduanya terhubung dengan tempurung lutut. Ketika jongkok, tempurung lutut akan bergeser ke bawah dan berada di depan tulang paha. Tetapi, jarak keduanya tidak terlalu dekat. Cedera akan muncul bila bagian dalam patella yang dilapisi tulang rawan lebih mendekati tulang rawan pada tulang paha saat kaki tertekuk. Sehingga, keduanya bergesekan. Bila berulang, gesekan akan melukai patella dan tulang paha. Efeknya, terasa nyeri waktu jongkok. Nyeri begitu disebut anterior knee pain.
Kondisi tersebut berkaitan dengan ketidakmampuan menahan berat badan. "Sering, orang yang mengalami hal seperti itu sebelumnya pernah cedera, disadari ataupun tidak,"
Cedera bisa disebabkan olahraga atau sebaliknya, tak pernah berolahraga. Pada orang yang suka berolahraga, cedera disebabkan posisi yang salah saat melakukan gerakan tertentu. Misalnya, tidak ada pemanasan. Bisa juga disebabkan beban atau aktivitas yang berlebihan. Nah, orang yang tak pernah atau sangat jarang berolahraga mungkin mengalami gangguan ketika harus menggerakkan lutut.
Terdapat otot yang berperan dalam gerakan lutut. Di antaranya, otot yang terletak di depan tulang paha. Satu lagi adalah otot yang terdapat di belakang tulang paha. Keduanya terhubung dengan tempurung lutut. Ketika jongkok, tempurung lutut akan bergeser ke bawah dan berada di depan tulang paha. Tetapi, jarak keduanya tidak terlalu dekat. Cedera akan muncul bila bagian dalam patella yang dilapisi tulang rawan lebih mendekati tulang rawan pada tulang paha saat kaki tertekuk. Sehingga, keduanya bergesekan. Bila berulang, gesekan akan melukai patella dan tulang paha. Efeknya, terasa nyeri waktu jongkok. Nyeri begitu disebut anterior knee pain.
Penderita anterior knee pain. Di antaranya, tak menekuk lutut lebih dari 50 derajat. "Upayakan tungkai lurus atau selonjor saat duduk,"
Selain itu, hindari naik tangga yang jarak antar anak tangganya jauh. Kalaupun terpaksa, pegang tangan tangga ataupun tembok. Pada kondisi begitu, lebih disarankan naik lift untuk menghindari cedera berkelanjutan. Efek buruknya, orang tersebut malas bergerak. "Ototnya pun tak terlatih untuk menahan beban,"
Kalaupun ingin berolahraga, hendaknya tidak
tiba-tiba memilih yang berat. "Lakukan kegiatan ataupun olahraga yang
ringan, mudah, dan berkelanjutan," Meski demikian, penambahan kuantitas
(jumlah) dan kualitas (lama waktu dan beban) latihan tetap dibutuhkan.
Pilihannya, jalan cepat dan bersepeda dengan posisi sadel tinggi agar lutut
tidak terlalu tertekuk. "Berenang juga boleh, asal bukan gaya katak,"
Jika sering merasakan
nyeri pada lutut ketika bangun dari jongkok atau naik tangga?
Mungkin Anda menderita osteoarthritis!
Osteoarthritis memang tidak sepopuler osteoporosis atau tulang keropos. Namun
osteoarthritis merupakan salah satu jenis dari keluarga besar penyakit
Arthritis yang paling sering terjadi.
Osteoarthritis walaupun
tidak menimbulkan kematian tetapi bisa mengganggu aktivitas penderitanya dan
menyebabkan gangguan dalam produktivitas karena menyebabkan sendi lutut terasa
nyeri, kaku, dan bengkak sehingga seringkali menyebabkan gerak sendi terbatas.
Tulang rawan yang
terdapat di antara sendi berfungsi sebagai bantalan pada saat sendi dipakai,
namun karena bagian ini rusak maka permukaan tulang pada sendi tersebut saling
beradu sehingga timbul rasa nyeri, bengkak dan kaku.
Apa dan Siapa yang dapat
terserang penyakit ini?
Osteoarthritis adalah
peradangan sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai kerusakan tulang
rawan sendi berupa disintegrasi (pecah) dan perlunakan progresif permukaan
sendi dengan pertumbuhan tulang rawan sendi (osteofit) di tepi tulang.
Osteoarthritis adalah
suatu penyakit degeneratif. Ini merupakan aging process yang biasanya terjadi
pada mereka yang berada di kelompok usia 50 tahun ke atas.
Namun penyakit ini juga
bisa menyerang segala usia.
Ada dua macam
Osteoarthritis:
1. Osteoarthritis
Primer: dialami setelah usia 45 tahun, sebagai akibat dari proses penuaan
alami, tidak diketahui penyebab pastinya, menyerang secara perlahan tapi
progresif, dan dapat mengenai lebih dari satu persendian. Biasanya menyerang
sendi yang menanggung berat badan seperti lutut dan panggul, bisa juga
menyerang punggung, leher, dan jari-jari.
2. Osteoarthritis
Sekunder: dialami sebelum usia 45 tahun, biasanya disebabkan oleh trauma
(instabilitas) yang menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah tulang atau
permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar, dan pembedahan pada
sendi. Penyebab lainnya adalah faktor genetik dan penyakit metabolik.
Gejalanya:
- Persendian terasa kaku
dan nyeri apabila digerakkan. Pada mulanya hanya terjadi pada pagi hari, tetapi
apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap
melakukan gerakan tertentu, terutama pada waktu menopang berat badan, namun
bisa membaik bila diistirahatkan. Pada beberapa penderita, nyeri sendi dapat
timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau di jok mobil dalam
perjalanan jauh. Terkadang juga dirasakan setelah bangun tidur di pagi hari.
- Adanya
pembengkakan/peradangan pada persendian.
- Persendian yang sakit
berwarna kemerah-merahan.
- Kelelahan yang
menyertai rasa sakit pada persendian.
- Kesulitan menggunakan
persendian.
- Bunyi pada setiap
persendian (crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa sakit, hanya rasa
tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut).
- Perubahan bentuk
tulang. Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai
berubah bentuk dan meradang, menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.
Apa Faktor resiko
terjadinya Osteoarthritis?
- Usia diatas 50 tahun
Wanita. Menurut penelitian Osteoarthritis lebih sering menyerang wanita dibandingkan
pria. Ini berhubungan dengan menopause. Pada periode ini, hormon estrogen tidak
berfungsi lagi. Sementara salah satu fungsi hormon ini adalah untuk
mempertahankan massa tulang. Bentuk tubuh perempuan juga menjadi penyebab
mengapa perempuan lebih berisiko mengalami osteoarthritis. Tubuh wanita lebih
lebar di bagian pinggul, sementara laki-laki cenderung lurus. Biasanya lemak
bertambah di pinggul dan perut ketika perempuan beranjak tua. Ini jelas akan
memberikan beban yang lebih besar untuk lutut.
- Kegemukan
- Riwayat imobilisasi
- Riwayat trauma atau
radang di persendian sebelumnya Adanya stress pada sendi yang berkepanjangan,
misalnya pada olahragawan.
- Adanya kristal pada
cairan sendi atau tulang rawan
Faktor lainnya: ras,
keturunan, dan metabolik.
Pengapuran Sendi atau osteoartritis
Definisi
Pengapuran sendi yang
dimaksud adalah penyakit osteoartritis. Apa itu osteoartritis (OA)?
Osteoartritis adalah suatu penyakit kronis yang mengenai sendi dan tulang di
sekitar sendi tersebut. Dulu OA dianggap penyakit degeneratif, atau penyakit
orang tua karena sendi menjadi aus atau usang, namun dewasa ini diketahui
melalui penelitian-penelitian ternyata selain akibat aus terdapat proses
peradangan yang mempengaruhi kerusakan pada sendi tersebut, walaupun peradangan
yang terjadi tidak sehebat penyakit radang sendi yang lain seperti artritis
reumatoid.
Osteoartritis juga dapat
disebabkan oleh karena trauma atau akibat dari penyakit sendi yang lain
(sekunder).
1. Kerusakan tulang
rawan yang terjadi pada osteoartritis
Gejala klinis
Keluhan yang dirasakan
pasien OA adalah nyeri pada sendi, terutama sendi yang menyangga berat tubuh
(seperti sendi lutut atau pinggang). Nyeri terutama dirasakan sesudah
beraktivitas menggunakan sendi tersebut, dan berkurang jika istirahat.
2. Nyeri pada lutut
setelah beraktivitas
Kadang-kadang timbul
rasa kaku di sendi tersebut pada pagi hari sesudah bangun tidur, berlangsung
kurang dari 30 menit. Kaku ini akan membaik setelah digerak-gerakkan beberapa
saat. Bila digerakkan bisa terdengar bunyi “krek” krepitus.
Setelah beberapa waktu kemudian penyakit ini dapat memberat sehingga terasa
nyeri juga pada saat sedang istirahat. Penekanan pada beberapa bagian tertentu
di sekitar sendi yang nyeri akan terasa sakit. Gerak sendi juga menjadi
terbatas karena nyeri.
Faktor risiko OA
Usia tua merupakan salah
satu faktor risiko terjadi OA. Hampir semua orang di atas usia 70 tahun
mengalami gejala OA ini, dengan tingkat nyeri yang berbeda-beda. Sebelum usia
55 tahun perbandingan OA pada pria dan wanita sebanding, namun pada usia di
atas 55 tahun lebih banyak pada wanita.
Faktor risiko lain
adalah riwayat keluarga dengan OA, berat badan berlebih, pekerjaan yang
membutuhkan jongkok atau berlutut lebih dari 1 jam/ hari. Pekerjaan mengangkat
barang, naik tangga atau berjalan jauh juga merupakan risiko.
Olah raga yang mengalami
trauma pada sendi seperti sepak bola, basket atau voli juga meningkatkan risiko
OA.
Apa Yang Harus Saya Lakukan Sekarang?
1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
Hubungi : Sinshe Jerry
Pluit Kencana 2 No: 11
Jakarta Utara 14450 Indonesia
Telp: Mentari 085811128718 / Simpati 081230292696
Email: leojerry3@yahoo.com
Salam Sehat Selalu.
Izin Pengobatan No.1.3.01.3175.421/22001/11.16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar