Jumat, 05 Juni 2015

20. Penyakit Tidak Bisa Jongkok, Penyakit Sulit Jongkok karena Nyeri Lutut Atau Osteoarthitis

Apa Itu Penyakit Tidak Bisa Jongkok, Penyakit Sulit Jongkok karena Nyeri Lutut Atau Osteoarthitis?

Nyeri persendian lutut
Sulit berdiri dari posisi jongkok banyak dialami orang berusia lanjut. Ada juga sebagian orang, meskipun masih muda, kesulitan berjongkok. Saat hendak jongkok dan tubuh sudah berada pada posisi tersebut, tiba-tiba saja orang itu terjatuh ke belakang.

Kondisi tersebut berkaitan dengan ketidakmampuan menahan berat badan. "Sering, orang yang mengalami hal seperti itu sebelumnya pernah cedera, disadari ataupun tidak," 
Cedera bisa disebabkan olahraga atau sebaliknya, tak pernah berolahraga. Pada orang yang suka berolahraga, cedera disebabkan posisi yang salah saat melakukan gerakan tertentu. Misalnya, tidak ada pemanasan. Bisa juga disebabkan beban atau aktivitas yang berlebihan. Nah, orang yang tak pernah atau sangat jarang berolahraga mungkin mengalami gangguan ketika harus menggerakkan lutut.

Terdapat otot yang berperan dalam gerakan lutut. Di antaranya, otot yang terletak di depan tulang paha. Satu lagi adalah otot yang terdapat di belakang tulang paha. Keduanya terhubung dengan tempurung lutut. Ketika jongkok, tempurung lutut akan bergeser ke bawah dan berada di depan tulang paha. Tetapi, jarak keduanya tidak terlalu dekat. Cedera akan muncul bila bagian dalam patella yang dilapisi tulang rawan lebih mendekati tulang rawan pada tulang paha saat kaki tertekuk. Sehingga, keduanya bergesekan. Bila berulang, gesekan akan melukai patella dan tulang paha. Efeknya, terasa nyeri waktu jongkok. Nyeri begitu disebut anterior knee pain.  

Saat jongkok, otot berkontraksi atau tertarik, sedangkan otot lainnya memanjang. "Otot akan menahan berat badan sehingga orang tersebut tidak jatuh dan mampu jongkok dengan sempurna," Tempurung lutut menjadi bebannya. Jika orang tersebut tidak bisa menahan nyeri patella saat jongkok, otot gagal menahan patella terlalu lama. Patella pun terus meluncur. Sehingga orang tersebut akan jatuh. "Hal itu disebut hilangnya tenaga secara mendadak saat jongkok,"

Penderita anterior knee pain. Di antaranya, tak menekuk lutut lebih dari 50 derajat. "Upayakan tungkai lurus atau selonjor saat duduk,"

Selain itu, hindari naik tangga yang jarak antar anak tangganya jauh. Kalaupun terpaksa, pegang tangan tangga ataupun tembok. Pada kondisi begitu, lebih disarankan naik lift untuk menghindari cedera berkelanjutan. Efek buruknya, orang tersebut malas bergerak. "Ototnya pun tak terlatih untuk menahan beban,"

Kalaupun ingin berolahraga, hendaknya tidak tiba-tiba memilih yang berat. "Lakukan kegiatan ataupun olahraga yang ringan, mudah, dan berkelanjutan," Meski demikian, penambahan kuantitas (jumlah) dan kualitas (lama waktu dan beban) latihan tetap dibutuhkan. Pilihannya, jalan cepat dan bersepeda dengan posisi sadel tinggi agar lutut tidak terlalu tertekuk. "Berenang juga boleh, asal bukan gaya katak,"

Jika sering merasakan nyeri pada lutut ketika bangun dari jongkok atau naik tangga?
Mungkin Anda menderita osteoarthritis! Osteoarthritis memang tidak sepopuler osteoporosis atau tulang keropos. Namun osteoarthritis merupakan salah satu jenis dari keluarga besar penyakit Arthritis yang paling sering terjadi. 
Osteoarthritis walaupun tidak menimbulkan kematian tetapi bisa mengganggu aktivitas penderitanya dan menyebabkan gangguan dalam produktivitas karena menyebabkan sendi lutut terasa nyeri, kaku, dan bengkak sehingga seringkali menyebabkan gerak sendi terbatas.
Tulang rawan yang terdapat di antara sendi berfungsi sebagai bantalan pada saat sendi dipakai, namun karena bagian ini rusak maka permukaan tulang pada sendi tersebut saling beradu sehingga timbul rasa nyeri, bengkak dan kaku.

Apa dan Siapa yang dapat terserang penyakit ini?
Osteoarthritis adalah peradangan sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa disintegrasi (pecah) dan perlunakan progresif permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang rawan sendi (osteofit) di tepi tulang.
Osteoarthritis adalah suatu penyakit degeneratif. Ini merupakan aging process yang biasanya terjadi pada mereka yang berada di kelompok usia 50 tahun ke atas.
Namun penyakit ini juga bisa menyerang segala usia.
Ada dua macam Osteoarthritis:
1. Osteoarthritis Primer: dialami setelah usia 45 tahun, sebagai akibat dari proses penuaan alami, tidak diketahui penyebab pastinya, menyerang secara perlahan tapi progresif, dan dapat mengenai lebih dari satu persendian. Biasanya menyerang sendi yang menanggung berat badan seperti lutut dan panggul, bisa juga menyerang punggung, leher, dan jari-jari.
2. Osteoarthritis Sekunder: dialami sebelum usia 45 tahun, biasanya disebabkan oleh trauma (instabilitas) yang menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah tulang atau permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar, dan pembedahan pada sendi. Penyebab lainnya adalah faktor genetik dan penyakit metabolik.
Gejalanya:
- Persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan. Pada mulanya hanya terjadi pada pagi hari, tetapi apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu, terutama pada waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahatkan. Pada beberapa penderita, nyeri sendi dapat timbul setelah istirahat lama, misalnya duduk di kursi atau di jok mobil dalam perjalanan jauh. Terkadang juga dirasakan setelah bangun tidur di pagi hari.
- Adanya pembengkakan/peradangan pada persendian.
- Persendian yang sakit berwarna kemerah-merahan.
- Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian.
- Kesulitan menggunakan persendian.
- Bunyi pada setiap persendian (crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa sakit, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut).
- Perubahan bentuk tulang. Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang, menimbulkan rasa sakit yang amat sangat.
Apa Faktor resiko terjadinya Osteoarthritis?
- Usia diatas 50 tahun Wanita. Menurut penelitian Osteoarthritis lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Ini berhubungan dengan menopause. Pada periode ini, hormon estrogen tidak berfungsi lagi. Sementara salah satu fungsi hormon ini adalah untuk mempertahankan massa tulang. Bentuk tubuh perempuan juga menjadi penyebab mengapa perempuan lebih berisiko mengalami osteoarthritis. Tubuh wanita lebih lebar di bagian pinggul, sementara laki-laki cenderung lurus. Biasanya lemak bertambah di pinggul dan perut ketika perempuan beranjak tua. Ini jelas akan memberikan beban yang lebih besar untuk lutut.
- Kegemukan
- Riwayat imobilisasi
- Riwayat trauma atau radang di persendian sebelumnya Adanya stress pada sendi yang berkepanjangan, misalnya pada olahragawan.
- Adanya kristal pada cairan sendi atau tulang rawan
Faktor lainnya: ras, keturunan, dan metabolik.

Pengapuran Sendi atau osteoartritis

Definisi
Pengapuran sendi yang dimaksud adalah penyakit osteoartritis. Apa itu osteoartritis (OA)? Osteoartritis adalah suatu penyakit kronis yang mengenai sendi dan tulang di sekitar sendi tersebut. Dulu OA dianggap penyakit degeneratif, atau penyakit orang tua karena sendi menjadi aus atau usang, namun dewasa ini diketahui melalui penelitian-penelitian ternyata selain akibat aus terdapat proses peradangan yang mempengaruhi kerusakan pada sendi tersebut, walaupun peradangan yang terjadi tidak sehebat penyakit radang sendi yang lain seperti artritis reumatoid.
Osteoartritis juga dapat disebabkan oleh karena trauma atau akibat dari penyakit sendi yang lain (sekunder). 

1. Kerusakan tulang rawan yang terjadi pada osteoartritis

Gejala klinis
Keluhan yang dirasakan pasien OA adalah nyeri pada sendi, terutama sendi yang menyangga berat tubuh (seperti sendi lutut atau pinggang). Nyeri terutama dirasakan sesudah beraktivitas menggunakan sendi tersebut, dan berkurang jika istirahat.


2. Nyeri pada lutut setelah beraktivitas


Kadang-kadang timbul rasa kaku di sendi tersebut pada pagi hari sesudah bangun tidur, berlangsung kurang dari 30 menit. Kaku ini akan membaik setelah digerak-gerakkan beberapa saat. Bila digerakkan bisa terdengar bunyi “krek” krepitus. Setelah beberapa waktu kemudian penyakit ini dapat memberat sehingga terasa nyeri juga pada saat sedang istirahat. Penekanan pada beberapa bagian tertentu di sekitar sendi yang nyeri akan terasa sakit. Gerak sendi juga menjadi terbatas karena nyeri.
         
Faktor risiko OA
Usia tua merupakan salah satu faktor risiko terjadi OA. Hampir semua orang di atas usia 70 tahun mengalami gejala OA ini, dengan tingkat nyeri yang berbeda-beda. Sebelum usia 55 tahun perbandingan OA pada pria dan wanita sebanding, namun pada usia di atas 55 tahun lebih banyak pada wanita.
Faktor risiko lain adalah riwayat keluarga dengan OA, berat badan berlebih, pekerjaan yang membutuhkan jongkok atau berlutut lebih dari 1 jam/ hari. Pekerjaan mengangkat barang, naik tangga atau berjalan jauh juga merupakan risiko.
Olah raga yang mengalami trauma pada sendi seperti sepak bola, basket atau voli juga meningkatkan risiko OA. 






Apa Yang Harus Saya Lakukan Sekarang?

1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
Hubungi : Sinshe Jerry
Pluit Kencana 2 No: 11 
Jakarta Utara 14450 Indonesia
Telp:  Mentari 085811128718 / Simpati 081230292696  Email: leojerry3@yahoo.com

Salam Sehat Selalu. 

Izin Pengobatan  No.1.3.01.3175.421/22001/11.16


Tidak ada komentar:

Posting Komentar