Selasa, 14 Juli 2015

39. Penyakit Telinga / Pendengaran

Apa Itu Penyakit Telinga / Pendengaran?

Telinga adalah Organ tubuh manusia yang berfungsi sebagai indra pendengaran dan organ yang menjaga keseimbangan. Telinga merupakan organ yang berperan terhadap pendengaran kita akan suara atau bunyi, hal ini dapat terjadi karena telinga memiliki reseptor khusus yang berfungsi untuk mengenali getaran suara. Namun Telinga memiliki batasan frekuensi suara yang dapat didengar, yaitu yang frekuensinya 20 Hz – 20.000 Hz. Bila dipaksa mendengar frekuensi yang terlalu tinggi terus menerus, sistem pendengaran dapat menjadi rusak.

Fungsi Telinga adalah sebagai Pengatur Keseimbangan, Terdapat struktur khusus pada organ telinga yang berfungsi mengatur dan menjaga keseimbangan tubuh. Organ ini berhubungan dengan saraf otak ke VIII yang berfungsi dalam menjaga keseimbangan dan untuk mendengar.
Telinga Sebagai Indera Pendengaran, Telinga dapat berfungsi sebagai indera pendengaran apabila terdapat gelombang suara yang masuk melalui telinga luar yang akan diterima oleh otak melalui proses terjadinya pendengaran.

Tipe-tipe Gangguan Pendengaran

Gangguan Pendengaran Konduktif
Setiap masalah di telinga luar atau tengah yang mencegah terhantarnya bunyi dengan tepat dinamakan gangguan pendengaran konduktif. Gangguan pendengaran konduktif biasanya pada tingkat ringan atau menengah, pada rentang 25 hingga 65 desibel.

Gangguan Pendengaran Sensorineural
Gangguan pendengaran sensorineural disebabkan oleh hilangnya atau rusaknya sel saraf (sel rambut) dalam rumah siput dan biasanya bersifat permanen. Gangguan pendengaran sensorineural, yang disebut juga “tuli saraf”, dapat ringan, menengah, berat atau parah.
Sebagian orang menderita gangguan pendengaran sensorineural hanya pada frekuensi tinggi, juga dikenal dengan sebutan tuli sebagian. Dalam hal ini, yang rusak hanya sel rambut pada ujung rumah siput. Pada bagian dalam rumah siput, apeks, sel rambut yang berfungsi untuk memproses nada rendah masih utuh. 

Gangguan Pendengaran Campuran
Gangguan pendengaran campuran merupakan gabungan dari gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Gangguan ini disebabkan oleh masalah baik pada telinga dalam maupun telinga luar atau telinga tengah. 

Gangguan Pendengaran Saraf
Masalah yang disebabkan oleh tidak adanya atau rusaknya saraf pendengaran dapat mengakibatkan gangguan pendengaran saraf. Gangguan pendengaran saraf biasanya parah dan permanen.

Pendengaran dan Gangguan Pendengaran
Setiap bagian telinga memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi ke otak. Gangguan pendengaran disebabkan oleh rusaknya salah satu atau beberapa bagian dari telinga luar, tengah atau dalam.

Ada empat tipe gangguan pendengaran:
Tipe yang pertama dan paling umum adalah gangguan pendengaran sensorineural yang disebabkan oleh hilangnya atau rusaknya sel saraf (sel rambut) di dalam koklea. Gangguan pendengaran konduktif menunjukkan adanya masalah di telinga luar atau tengah yang menyebabkan tidak terhantarnya bunyi dengan tepat ke telinga dalam. Gangguan pendengaran campuran merupakan gabungan gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif. Terakhir, gangguan pendengaran saraf terjadi ketika saraf auditori tidak dapat mengirim sinyal ke otak.

Pendengaran dari gangguan pendengaran mungkin dari dua jenis utama - pendengaran konduktif dan pendengaran sensorineural. Jenis ketiga adalah jenis campuran yang mendasari gejala dari kedua jenis tuli pendengaran. 

Secara luas telinga di bagi menjadi 3 bagian besar, yaitu Telinga Luar, Telinga Tengah, dan Telinga dalam. Masing – masing bagian tersebut memiliki fungsi spesifik terhadap tugasnya masing – masing. Berikut penjelasan untuk bagian – bagian telinga tersebut :


1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga (aurikula), saluran telinga luar (analis auditoris eksternal), dan gendang telinga (Membran Timpani) yang membatasinya dengan telinga dalam.
Daun Telinga terbentuk oleh susunan tulang rawan yang memiliki bentuk khas untuk mendukung fungsinya, yaitu untuk memusatkan gelombang suara yang masuk ke saluran telinga (mengumpulkan dan menyalurkan bunyi ke liang telinga).
Saluran Telinga Luar, dalam bagian ini terdapat kelenjar sudorifera yaitu kelenjar yang dapat menghasilkan serumen (bahan mirip lilin yang dapat mengeras). Serumen ini menjaga telinga agar tidak banyak kotoran dari luar yang masuk ke dalam, juga dapat menghindari masuknya serangga karena memiliki bau tidak sedap.


2. Telinga Tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berisi udara dan menjaga tekanan udara tetap seimbang. Dinding dari bagian ini dilapisi oleh sel epite. Fungsi Utamanya adalah untuk meneruskan Suara yang diterima dari Telinga Luar ke Telinga Bagian Dalam. Pada telinga bagian tengah terdapat Tuba Eustachius, yaitu bagian yang menghubungkan telinga dengan rongga mulut (faring). Tuba Eustachius Ini berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga bagian luar dengan telinga bagian tengah.

                                


Gendang telinga (membran timpani) adalah bagian yang berfungsi untuk menangkap gelombang suara (mengarahkan bunyi ke telinga dan mengubah bunyi menjadi getaran). 



Telinga bagian tengah terdiri atas 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus(Martil), Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), rangkaian ketiga tulang kecil ini (osikula)  menghantar getaran ke telinga dalam. Tulang – Tulang ini saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang – tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam.  Tuba Eustachius ini selalu menutup kecuali saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.
3. Telinga Dalam
Telinga Dalam terdiri atas bagian tulang dan bagian membran. Telinga dalam disebut juga sebagai labirin karena bentuknya. Labirin tulang (Labirin Osea) merupakan rongga yang terbentuk pada tonjolan tulang pelipis yang berisikan cairan perilimfe. Labirin Membran terletak pada bagian yang sama dengan bagian labirin tulang, namun tempatnya lebih dalam dan dilapisi oleh sel epitel serta berisi cairan endolimfe.

Labirin Tulang telinga dalam terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
 

1. Koklea (Rumah Siput)
Telinga dalam (koklea/rumah siput) – berisi cairan dan sel "rambut" yang sangat peka. Struktur yang berupa rambut halus ini bergetar ketika dirangsang oleh getaran bunyi. Koklea (Fungsinya lebih ke pendengaran) berbentuk seperti tabung bengkok ke belakang lalu berlilit mengelilingi tulang dan membentuk seperti kerucut di ujungnya. Koklea berfungsi sebagai reseptor karena memiliki sel – sel saraf di dalamnya. Dalam Tabung Koklea terdapat bagian yang dibentuk oleh tulang dan membran koklea, bagian ini disebut Membran Basilaris. 
Membran Basilaris berfungsi memisahkan koklea menjadi 2 bagian, yaitu pada bagian atas disebut Skala Vestibuli, dan pada bagian bawah disebut skala timpani. Diantara skala vestibuli dan skala timpani terdapat skala media. Bagian atas Skala media dibatasi oleh membran vestibularis (reissner) dan bagian bawahnya oleh membran basilaris.

Dalam skala vestibuli dan Skala Timpani terdapat cairan yang disebut dengan cairan perilimfe. Cairan ini berasal dari cairan serebrospinal yang masuk melalui sebuah saluran kecil, kemudian bermuara di vestibuli. Sedangkan dalam skala media terdapat cairan yang disebut dengan endolimfe yang belum diketahui darimana asalnya.

Pada Bagian atas membran basilaris terdapat suatu struktur khusus yang dikenal dengan nama organ korti. Organ Korti berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls. Organ Korti adalah struktur yang disusun oleh sel-sel rambut dan sel penyokong, sel rambut pada organ korti ini dihubungkan dengan bagian auditori (pendengaran) dari saraf otak VIII.


2. Vestibuli
Vestibuli (berisi sel yang mengendalikan dan menjaga keseimbangan) adalah bagian yang terdiri dari sakula dan utrikula. Sakula dan Utrikula ini disusun oleh sel rambut yang memiliki struktur khusus, sel rambut ini disebut macula acustika. 
Sel rambut pada sakula tersusun secara vertikal, sedangkan pada utrikula tersusun secara horizontal. Pada sel rambut macula austica ini tersebar partikel serbuk protein kalsium karbonat (CaCO3) yang disebut otolith. Secara sederhana cara kerja vestibuli dapat dijelaskan :
Saat berubahnya posisi kepala, Otolith yang sensitif terhadap gravitasi lepas dari sel rambut pada macula asutica, hal ini merangsang timbulnya “respon pendengaran” yang akan direspon oleh otot untuk menjaga keseimbangan.



Saraf auditori / saraf koklea– menghubungkan koklea/rumah siput ke otak.

3. Kanalis Semisirkularis (Saluran Setengah Lingkaran)
Kanalis Semisirkularis (Fungsinya lebih ke menjaga keseimbangan)  
adalah saluran setengah lingkarang yang terdiri dari 3 saluran semisirkularis yang tersusun menjadi satu kesatuan dengan posisi yang berbeda.  3 Saluran tersebut adalah :
Kanalis Semisirkularis Horizontal
Kanalis Semisirkularis Vertikal Superior (Vertikal Atas)
Kanalis Semirikularis Vertikal Posterior (Vertikal Belakang)

PROSES TERJADINYA PENDENGARAN
Gelombang Suara masuk melalui telinga luar Masuk ke membran timpani. Membran Timpani mengubah gelombang suara menjadi getaran. Getaran Diteruskan ke Koklea (Rumah Siput). Getaran membuat cairan di rumah siput bergerak. Pergerakan cairan merangsang berbagai reseptor rambut di koklea (rumah siput). Sel rambut akan bergetar. Getaran akan dikirim melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls. Otak menerima impuls dan menerjemahkannya sebagai suara.

Anatomi telinga normal
Telinga biasa terdiri dari sebuah kanal sempit yang memungkinkan dalam gelombang suara. Ini disebut telinga luar atau telinga kanal. Gelombang ini memasuki telinga kanal dan menyerang drum telinga.
Telinga drum (disebut tympani membran) adalah membran yang bergetar seperti gelombang suara memukulnya. Getaran-getaran tersebut diberikan kepada tiga tulang kecil (ossicles) di dalam telinga tengah. Ini disebut tulang tulang martil, tulang landasan dan tulang sanggurdi.
Ossicles bergerak untuk memperkuat getaran dan memberikannya kepada telinga dalam. Telinga dalam berisi sebuah shell yang berbentuk organ yang disebut koklea. Dalam koklea adalah sel-sel rambut kecil sepanjang dinding batin. Ini bergerak sebagai respon getaran dan mengirim sinyal melalui saraf pendengaran ke otak.

Desibel pendengaran
Jangkauan pendengaran normal adalah 0-20 desibel (dB). Sekitar 30 dB adalah untuk berbisik, 50 dB untuk rata-rata rumah suara dan 60 dB untuk percakapan pidato. Kedengarannya seperti mesin jet suara lebih dari 140 dB dan menyakitkan.
Pendengaran diukur dalam desibel (dB HL) pendengaran.
·         25-39 dB HL berarti pendengaran ringan (tidak bisa mendengar bisikan)
·         40-69 dB HL berarti moderat (tidak dapat mendengar percakapan pidato)
·         70-94 dB HL parah (tidak dapat mendengar berteriak)
·         lebih dari 95 dB HL mendalam (tidak dapat mendengar suara yang akan menyakitkan bagi seseorang mendengar)

Jenis gangguan pendengaran
Jenis gangguan pendengaran meliputi pendengaran konduktif, sensorineural pendengaran dan jenis campuran.

Pendengaran konduktif
Dalam hal ini gelombang suara tidak mampu lulus dari telinga luar ke telinga dalam mengakibatkan pendengaran. Alasan paling umum karena:
·         penyumbatan telinga kanal oleh telinga
·         perforasi drum telinga
·         Build-up cairan karena infeksi telinga disebut lem telinga

Sensorineural gangguan pendengaran
Hal ini terjadi di mana saraf pendengaran dan saraf lainnya yang membawa informasi dari suara yang terdengar otak rusak karena usia atau cedera.
Gangguan pendengaran karena penuaan disebut presbyacusis. Setelah berusia lebih dari 30-40, banyak orang mulai kehilangan mereka mendengar dalam jumlah kecil. Hal ini meningkatkan dengan usia dan oleh 80 banyak orang mungkin memiliki gangguan pendengaran yang signifikan.

Presbuacusis terjadi ketika sel-sel rambut yang sensitif di dalam koklea secara bertahap menjadi rusak atau mati. Gejala awal termasuk hilangnya suara frekuensi tinggi, seperti perempuan atau anak-anak suara dan kesulitan dalam sidang konsonan, membuat mendengar dan memahami pidato sulit.

Telinga cedera adalah penyebab umum lainnya kehilangan pendengaran. Ini terjadi karena kerusakan yang disebabkan oleh suara keras. Struktur batin konstan karena terkena kebisingan rusak. Terpapar suara menyebabkan sel-sel rambut dalam koklea menjadi meradang.

Campuran jenis gangguan pendengaran
Ketika orang-orang mendapatkan kedua jenis bersama-sama, kondisi yang disebut sebagai campuran jenis pendengaran.

Telinga tidak hanya menyediakan kemampuan untuk mendengar, tetapi membantu keseimbangan tubuh ketika bergerak. Makanya, penyakit pada telinga akan memberi kita kesulitan dalam pendengaran, memberi rasa sakit bersama dengan rasa pusing yang memicu sakit kepala. Telinga memiliki banyak bagian berbeda termasuk Canal Telinga, Telinga Tengah dan Telinga Dalam, dimana syaraf mengirimkan sinyal suara dan perasaan yang berkaitan dengan keseimbangan ke otak.
Semua bagian telinga berisiko pada trauma dan infeksi yang bisa menimbulkan kerusakan kecil atau besar pada telinga. 

Berikut beberapa penyakit telinga yang harus diperhatikan :

1. Tersumbatnya telinga oleh kotoran
penyakit pada Telinga bagian luar memiliki kelenjar yang menghasilkan minyak. Minyak ini berguna untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga. Biasanya, minyak bersama kotoran mengggumpal dan akan mengering. Selanjutnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya. Namun, kadangkala kotoran telinga mengumpul terlalu banyak dan menyumbat telinga. 
 
2. Hilangnya pendengaran akibat pencemaran suara
Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan kerusakan telinga bagian dalam. Akibatnya, pendengaran dapat terganggu dan bahkan pendengaran hilang, rusaknya telinga akibat suara yang terlalu keras dapat dicegah dengan tidak mendengarkan dan menghindari sumber pencemaran suara atau menggunakan alat penutup telinga yang dapat mengurangi intensitas suara.
 
3. Tuli konduksiTuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. 

Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. 
Pada Tuli konduksi, telinga tidak dapat mendengar juga karena gangguan pada penghantaran getaran suara. Sebab-sebab gangguan ini antara lain :
penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen.
penebalan atau pecahnya membran timpani.
pengapuran pada tulang pendengaran.
kekakuan hubungan stapes pada tingkap oval.

Tuli saraf yaitu tuli yang disebabkan adanya kerusakan saraf auditori (saraf pendengaran) atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti.

Luka telinga
Ada gangguan telinga yang diakibatkan oleh luka pada bagian luar dari telinga, di mana bagian ini sudah otitis atau terinfeksi, dan mengeluarkan nanah. Penyakit ini sifatnya permanen, apabila infeksi yang terjadi benar-benar parah. 
 
Penyakit Meniere
Yang berikutnya adalah penyakit Meniere. Penyakit ini terjadi karena peningkatan jumlah cairan pada labyrin. Dan biasanya penyakit Meniere menyerang orang setengah baya. 

Perikondritis
Penyakit Perikondritis merupakan penyakit pada telinga karena infeksi di tulang rawan atau kartilago bagian telinga luar. Penyebab terjadinya Perikondritis adalah karena:
1.     Gigitan serangga
2.     Cedera
3.     Pemecahan bisul yang dilakukan dengan sengaja pada daerah telinga
Nanah dapat berkumpul pada daerah kartilago juga lapisan perikondrium (jaringan ikat) sekitarnya. Nanah ini akan menyebabkan aliran darah ke arah kartilago menjadi tertutup, dan kerusakan kartilago pun dapat terjadi, efek negativ akhirnya yaitu terjadinya kelainan bentuk telinga.
 
Labirintitis
Penyakit telinga lainnya yaitu Labirintitis, penyakit ini menyerang bagian dalam dari telinga. Dan faktor penyebabnya adalah gegar otak, infeksi dan alergi. Gejala dari penyakit Labirintitis adalah muntah, mual, telinga berdengung, pendengaran berkurang dan juga vertigo. 
 
Otitas media (Radang telinga)
Bakteri dan virus juga dapat menyebabkan gangguan atau penyakit pada telinga. Salah satu penyakit karena virus dan bakteri, yang menyerang anak kecil adalah radang telinga. Macam-macam penyakit telinga ini memiliki gejala demam panas, kualitas pendengaran berkurang dan juga sakit di daerah telinga. Selain itu, pada beberapa kasus, telinga dapat mengeluarkan nanah, jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan gendang telinga pecah yang berujung ketulian. Jadi, Anda harus waspada terhadap penyakit ini.


Cellulitis
Infeksi yang terjadi pada daerah telinga luar atau external ear, salah satunya adalah penyakit Cellulitis. Infeksi telinga luar ini dapat berulang jika tidak diberikan perawatan yang benar.
 
Cholesteatoma
Jika telinga tengah Anda terjadi penumpukan cellular debris atau puing-puing selular akan mengakibatkan infeksi kronis telinga. Cholesteatoma bisa mengakibatkan kerusakan pada struktur dalam telinga di bagian tengah.

Setiap bagian telinga memiliki peranan penting dalam menyediakan informasi bunyi ke otak. Telinga adalah salah satu panca indera yang sangat vital fungsinya bagi manusia. Apa jadinya jika kita kehilangan fungsi dari indera untuk mendengar ini. Mungkin Kita akan merasa dunia ini sepi, hening tanpa ada suara apapun. Tapi kadang kala kita sering menyepelekan apa yang terjadi pada telinga kita dan bahkan sering dianggap masalah kecil. Namun Ketika Kita muali merasa ada yang aneh dengan telinga kita dan bahkan kita mulai merasakan suatu Gejala yang membuat Telinga kita tidak nyaman, baru kita memperhatikannya. Padahal itu salah, sekecil apapun dan sesepele apapun itu, jika terus dibiarkan akan sangat berakibat fatal.

Gangguan Telinga
Gangguan pada telinga bisa terjadi akibat adanya infeksi pada telinga (otitis media). Infeksi terjadi karena luka pada kulit atau gendang telinga, kulit gatal mirip eksim atau sampai bernanah . Hal ini biasa terjadi pada anak balita karena ketidak hati-hatian dalam membersihkan telinga mereka. Berbeda dengan telinga orang dewasa, liang telinga anak-anak lebih dangkal hingga pengorekan yang terlalu dalam menimbulkan iritasi bahkan luka pada telinga. 

Ada beberapa faktor penyebab menurun – bahkan hilangnya sama sekali – fungsi telinga/pendengaran. Penyebabnya bisa karena faktor dari dalam tubuh seperti sedang  menderita penyakit-penyakit degeneratif tertentu (hipertensi, diabetes), pemakaian obat-obatan atau karena faktor dari luar, akibat cara membersihkan telinga yang tidak benar misalnya.

PILEK DAN GANGGUAN TELINGA
Penyakit pilek pun ada kalanya menganggu telinga karena lubang yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung (tuba eustachius) mengalami peradangan atau mampat. 

Gangguan lain pada telinga bisa juga akibat masuknya benda asing kedalam saluran pendengaran. Anak kecil banyak yang suka memasukkan biji-bijian kedalam telinga. Benda keras ini berbahaya kalau tidak segera diambil, sebab dapat mendesak gendang telinga atau bergesernya kedudukan tulang pendengaran.

PENYEBAB GANGGUAN TELINGA
  • Perubahan Tekanan udara yang tiba-tiba;
  • Sumbatan Pada telinga;
  • Alergi;
  • Saluran penghubung antara telinga tengah dengan atap tenggorokan yang berdekatan dengan lubang hidung bagian belakang (eustachius) pada anak balita;
  • infeksi.


Bila Anda mengalami Gejala Pada Telinga Anda, mungkin Ada Gangguan pada telinga Anda, jangan dianggap sepele, karena apabila tidak segera dilakukan Pengobatan, akibatnya akan sangat fatal dan bahkan akan mengalami ketulian atau tidak bisa mendengar secara Total atau Tuli Permanen.

Jenis-Jenis Gangguan Pendengaran

Gangguan pendengaran konduktif
Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika getaran suara di udara tidak sampai ke telinga bagian dalam sebagaimana mestinya. Jika ada sesuatu yang menghalangi saluran telinga (zat lilin, cairan, penumpukan kalsium pada tulang telinga), maka terjadi ganguan pendengaran konduktif. Biasanya suara masih bisa terdengar namun lemah, teredam atau terdistorsi. Umumnya, gangguan pendengaran konduktif tidak menyebabkan ketulian total.

Gangguan pendengaran saraf
Gangguan pendengaran saraf (tuli saraf) terjadi ketika saraf pendengaran dari liang telinga yang menuju ke otak gagal membawa informasi suara ke otak. Ketulian saraf akan menyebabkan hilangnya kenyaringan atau kejelasan dalam suara yang diterima.

Gangguan pendengaran campuran
Gangguan pendengaran campuran merupakan kombinasi dari gangguan pendengaran konduktif dan saraf.

Penyebab Gangguan Pendengaran (Ketulian)

Penyakit Telinga


Infeksi Telinga
Infeksi pada telinga adalah penyakit yang dapat menimbulkan cairan dan lendir pada liang telinga. Jika cairan dan lendir ini menumpuk di dalam liang telinga, maka gendang telinga menjadi kurang fleksibel dari yang seharusnya. Pendengaran mungkin akan berkurang atau bahkan hilang selama terkena infeksi, bila tidak dirawat dengan baik, pendengaran bisa saja akan hilang selamanya ketika infeksi sudah sembuh.

Selama masa kanak-kanak, infeksi telinga ada kalanya terjadi setelah anak menderita influenza atau demam-demam lainnya. Radang tonsil (radang amandel) yang menahun dan infeksi lainnya mungkin juga akan merambat ke saluran eustachius dan menyebabkan terkumpulnya nanah di dalam rongga telinga bagian tengah. Bila itu terjadi, si anak akan mengalami sakit telinga dan demam tinggi. 


Otosklerosis
Otosklerosis adalah penyebab umum dari ganguan pendengaran. Ini merupakan penyakit keturunan di mana bagian-bagian dari telinga tengah atau telinga dalam mengembangkan pertumbuhan tulang seperti spons. Penyakit ini bisa muncul di telinga tengah, telinga dalam atau bahkan keduanya. Ketika menyerang telinga bagian dalam, akan terjadi gangguan pendengaran sensorineural. Setelah semakin parah, ini akan menjadi permanen.
 
Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada membran (meninges) yang mengelilingi otak dan tulang belakang. Meningitis sendiri tidak menyebabkan ketulian, tapi karena letak otak sangat dekat dengan telinga, peradangan pada meninges dapat menyebabkan telinga menjadi meradang pula, dan hal ini dapat menyebakan ketulian.

Cedera Telinga

Lubang gendang telinga
Ketulian bisa disebabkan cedera di gendang telinga. Gendang telinga adalah selaput tipis yang memisahkan saluran tengah dan telinga bagian tengah. Telinga bagian tengah terhubung ke tenggorokan oleh saluran eustachius, yang mengurangi tekanan di telinga tengah. Jadi lubang di gendang telinga bisa menyebabkan hilangnya pendengaran dan kadang-kadang dapat menguras cairan dari telinga.

Cedera yang dapat melubangi gendang telinga antara lain :

Benda asing, cotton bud yang didorong terlalu jauh juga bisa menyebabkan lubang pada gendang telinga.
 
Ledakan, yang menyebabkan perubahan besar tekanan udara, dapat menyebabkan gendang telinga sobek.

Kecelakaan mobil, motor, terjatuh, perkelahian dan cedera akibat olahraga.

Kecelakaan
Banyak anak-anak yang setengah tuli akibat terkena pukulan/benturan pada sisi kepalanya. Pukulan/benturan ini bisa merusak alat pendengaran mereka yang halus dengan mudah. 

Benda-benda asing
Hampir semua anak-anak menyukai hal-hal baru dan mereka akan mencobanya. Beginilah cara mereka belajar. Namun terkadang, mereka memasukkan benda asing ke dalam liang telinga dan mereka tidak memberitahukannya kepada orangtua. Barulah setelah beberapa hari kemudian si anak mengeluhkan sakit pada telinganya dan bisa saja di telinganya muncul cairan yang berbau.
Zat lilin (serumen) telinga
Zat lilin (serumen) adalah kotoran telinga yang melindungi liang telinga dari masuknya kotoran, luka dan infeksi. 

Kerusakan saraf
Kerusakan pada saraf pendengaran juga bisa terjadi karena cedera atau penyakit. Cedera dapat terjadi karena kecelakan atau terjatuh. Akibat dari kerusakan saraf adalah sinyal-sinyal listrik dari suara tidak dapat diteruskan dari telinga ke otak.

Suara keras
Penyebab yang sangat umum dari tuli adalah paparan jangka panjang suara yang keras. Inilah sebabnya mengapa operator alat berat, petugas pemadam kebakaran, pekerja pabrik, dan terutama musisi rock sering menderita gangguan pendengaran akibat pekerjaan yang mereka jalani selama bertahun-tahun. Biasanya satu kali insiden paparan suara keras tidak akan menyebabkan ketulian, tetapi pemaparan berulang terhadap suara keras dalam periode waktu tertentu bisa menyebabkan gangguan pendengaran berat.

Beberapa penyakit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian bahkan ketulian total. Bahkan lagi, kebanyakan penyakit pada telinga bagian dalam dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan. 

Kira Kira Gejala Apa Yang Mungkin Muncul Apabila Seseorang Terkena Penyakit Telinga / Gangguan Pendengaran?

  • Anda sulit mengikuti pembicaraan pada saat dua orang atau lebih bicara pada saat yang sama
  • Anda mengalami masalah melakukan pembicaraan di telepon
  • Anda harus berkonsentrasi penuh untuk mengikuti dengan baik pembicaraan yang sedang berlangsung
  • Anda sulit mendengar saat berada dalam lingkungan yang bising
  • Orang mengeluh pada Anda karena suara televisi atau radio yang terlalu Anda keraskan
  • Anda merasa bahwa banyak lawan bicara Anda kelihatannya berbicara tidak jelas atau hanya bergumam
  • Anda sering meminta lawan bicara Anda untuk mengulang ucapan yang dikatakannya
  • Anda sering salah menjawab atau salah paham atas lawan bicara Anda
  • Anda sering mengalami kesulitan untuk memahami pembicaraan dengan wanita dan anak-anak, karena mereka berbicara dengan frekuensi yang lebih tinggi. Pada gangguan pendengaran yang disebabkan karena suara bising, penderita sering mengalami gangguan mendengar frekuensi tinggi pada awal gangguan pendengaran terjadi 

Seseorang yang mengalami gangguan pendengaran yang belum terlalu berat, kadang tidak begitu menyadari akan masalah yang sedang dihadapi. Mungkin karena kebiasaan Anda mendengar musik yang keras, dapat mengakibatkan kemampuan pendengaran Anda menjadi menurun. Dan bila tidak cepat ditangani, gangguan pendengaran akan bertambah berat dan bukannya tidak mungkin, suatu saat akan terjadi kehilangan pendengaran secara total.

Banyak yang beranggapan, gangguan pendengaran terjadi hanya ketika telinga tak lagi mampu mendengar suara. 
Padahal, gangguan pendengaran terjadi secara bertahap.
Sekecil apa pun keluhan yang Anda alami, boleh jadi itu gejala gangguan pendengaran.

Orang yang masih mendengar suara, tetapi tidak semua dapat didengar atau ditangkap sempurna, berarti orang tersebut mengalami gangguan pendengaran.
Umumnya, suara-suara keras dapat diterima dengan baik, tetapi suara lembut tidak lagi dapat didengar.

Yang dimaksud suara keras, misalnya suara lalu-lintas yang ramai, suara petasan, pintu yang menutup keras atau suara pesawat terbang.
Sementara suara lembut seperti orang berbisik, gemericik air, debur ombak, kicau burung, bahkan suara perempuan dan anak-anak, sudah tak terdengar jelas oleh mereka yang mengalami gangguan pendengaran.
Akhirnya, mereka kerap meminta lawan bicaranya menaikkan volume suara agar lebih terdengar.

Sekecil apapun gangguan pendengaran yang Anda alami, sebaiknya tidak dianggap angin lalu. Pasalnya, hal tersebut bisa mengarah pada kondisi yang lebih buruk dan sulit ditanggulangi.
Gangguan pendengaran dapat terjadi seiring pertambahan usia. Umumnya, gangguan pendengaran dianggap remeh karena masih dirasakan ringan dengan alasan jika lebih fokus terhadap suara yang didengar, masih terdengar jelas.

Presbiakusis adalah istilah medis yang digunakan untuk kehilangan pendengaran secara bertahap akibat proses penuaan dan terjadi secara simetris pada telinga kanan dan kiri. Hal itu terjadi utamanya karena kerusakan rambut-rambut kecil dalam koklea yang bertugas mengubah gelombang suara menjadi sinyal saraf bagi tak untuk ditafsirkan.

Selain karena faktor usia yang mengubah metabolisme dan elastisitas organ pendengaran, presbiakusis juga disebabkan oleh paparan bising yang berlebihan, menderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes. 
Ada beberapa gejala presbiakusis yang dirasakan, di antaranya saat mendengar orang berbicara seperti menggumam dan sulit membedakan suara bernada tinggi. Umumnya juga sulit memahami percakapan dengan latar belakang yang bising (cocktail party deafness), merasa beberapa suara menjadi lebih keras daripada seharusnya, dan lebih sulit memahami percakapan anak-anak dan wanita dibandingkan dengan percakapan pria.

Otak bergantung pada kerja kedua telinga untuk memberi tahu arah suara, jarak sumber suara, serta membedakan suara dari bising.
Perihara dan jagalah kesehatan pendengaran agar tak melewatkan suara-suara indah yang sayang bila dilewatkan.
Saat sedang berbincang-bincang, Anda mungkin sering merasa lawan bicara kurang keras bicara sehingga perlu beberapa kali mengulang bicaranya. Namun sebelum buru-buru menyalahkan lawan bicara, coba tilik kembali kesehatan pendengaran Anda.
Bisa jadi Anda mulai mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran meliputi dua faktor, yaitu kerasnya dan jelasnya suara. Gangguan ini biasanya terjadi secara bertahap sehingga orang kurang memperhatikannya sampai akhirnya mengganggu hidup keseharian. 

Masing-masing pun terhubung ke bagian otak yang berbeda dengan fungsi pendengaran yang berbeda. Misalnya, telinga kanan dominan untuk memahami percakapan, sebelah kiri untuk membedakan lembut-kerasnya nada suara.

Indra pendengaran memainkan peran vital dalam mendukung produktivitas dan kualitas hidup, baik saat berkomunikasi dengan orang lain maupun “mendengar” lingkungan sekitar yang menjadi pertanda adanya bahaya, waspada, atau sekedar menikmati senandung alam.

Bisa dibayangkan, jika pendengaran tidak berfungsi dengan baik, orang yang mengalaminya dapat terpengaruh secara mental maupun emosi. Proses komunikasi pun terganggu sehingga dapat menimbulkan persoalan baru. Terlebih jika telah mengalami gangguan pendengaran berat. Suara yang diproses telinga bagian dalam sudah tidak sesuai dengan aslinya. Banyak huruf yang hilang dalam percakapan sehingga otak salah menginterpretasikan kata atau kalimat yang diterimanya.



Apa Yang Harus Saya Lakukan Sekarang?

1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
Hubungi : Sinshe Jerry
Pluit Kencana 2 No: 11 
Jakarta Utara 14450 Indonesia
Telp:  Mentari 085811128718 / Simpati 081230292696  Email: leojerry3@yahoo.com

Salam Sehat Selalu. 

Izin Pengobatan  No.1.3.01.3175.421/22001/11.16


Tidak ada komentar:

Posting Komentar