Kamis, 23 Juli 2015

48. Penyakit Pelupa / Pikun / Demensia / Alzheimer

Apa Itu Penyakit Pelupa / Pikun / Demensia / Alzheimer ?

Anda bisa mengingat sesuatu karena otak menyerap informasi yang diterima dan mengirimkannya ke bagian dimana ingatan tersebut disimpan. Misalnya, bertemu teman yang memperkenalkan namanya. Lalu, otak akan menyimpan informasi baru sampai Anda bertemu kembali dengan teman tersebut.

Otak kemudian mengingat kembali informasi itu, saat bertemu kedua kalinya dengan orang yang sama. Nah, yang terjadi kadangkala Anda lupa siapa nama orang itu saat bertemu.

Ternyata bagian ingatan untuk mengingat nama orang terpisah dari bagian mengingat pengetahuan. Itulah kenapa orang mengalami kesulitan mengingat kembali nama orang, tapi tidak saat membuka kaleng atau menghidupkan televisi.


Lupa merupakan penyakit yang memberikan dampak besar jika hal tersebut terjadi pada diri kita. Misalnya lupa kalau ada janji, lupa menyimpan barang dan masih banyak lagi. Tidak hanya membuat orang lain menjadi kesal, tapi juga akan membuat diri sendiri menjadi emosi karena penyakit lupa ini. Jika lupa selalu terjadi setiap waktu dan frekuensi sering maka akan menghancurkan segalanya. 

Penyakit Alzheimer merupakan suatu gangguan otak (pikun) yang terjadi secara menahun. 

Karena fungsi intelektual mengalami kemunduran yang cukup berat. Hal itu dapat mengganggu aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, dalam berhubungan sosial, karir maupun aktivitas sosial pada penderitanya. Sehingga, penderita akan mengalami kehilangan daya ingatnya, kesulitan untuk berfikir secara berorientasi maupun abstrak dan kepribadiannya juga mengalami perubahan.

Meskipun penyakit ini biasanya muncul pada orang yang usianya 60 tahun ke atas dan jumlahnya meningkat pada usia 80 tahunan. Namun tidak menutup kemungkinan penyakit ini dapat dialami seseorang yang masih berusia 40 sampai 50 tahunan. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa penyakit Alzheimer pada usia muda juga dapat terjadi.


Kira Kira Gejala Apa Yang Bisa Muncul Apabila Seseorang Terkena Penyakit Pelupa / Pikun / Demensia / Alzheimer ?

Lupa adalah salah satu gejala pikun (demensia). Dikhawatirkan kemunduran tersebut bisa bersifat progresif atau memburuk perlahan-lahan. Mulai dari kemunduran ingatan, disorientasi, kesulitan dalam berkomunikasi, kehilangan kemampuan praktis sehari-hari. Bahkan perubahan kepribadian atau perilaku yang disebut penderita demensia Alzheimer.

Gejala demensia berawal dari kehilangan ingatan jangka pendek. Kemampuan menyimpan informasi baru mengalami kemunduran karena perubahan dalam otak yang terjadi akibat penyakit Alzheimer.

Banyak orang mengalami ingatan kurang baik ketika beranjak tua. Namun, jika penyakit itu berkembang, kehilangan ingatan jadi menyiksa.

Gejala disorientasi juga bisa terjadi karena hilangnya kemampuan mengarahkan tujuan atau waktu tertentu. Tidak tahu berada dimana, hari dan bulan apa. Bahkan tidak bisa menentukan siang atau malam. Tak heran banyak orang tua yang lanjut usia hilang, karena kesulitan menemukan jalan pulang.

Begitu juga dengan komunikasi, sulit menemukan kata-kata yang tepat hingga tidak bisa terlibat dalam percakapan yang sulit. Biasanya tidak bisa menyelesaikan kalimat, bicaranya ngelantur, atau mengucapkan hal yang sama berulangkali.

Kemampuan praktis yang biasanya dimiliki pun menjadi sulit, seperti mengendarai mobil atau memasak. Parahnya, untuk tahap lebih lanjut tidak dapat memakai pakaian atau mandi sendiri.

Pergantian suasana hati pun tidak jelas. Atau justru bagian terdalam dari pribadinya dapat lebih terungkap. Yang tadinya lembut dan kalem jadi pemarah, agresif, pendengki, cemas. Sampai tahap mengucapkan sesuatu yang tidak baik.



Gejala kepikunan atau dimensia, biasanya terjadi ketika sel-sel otak rusak dengan sendirinya seiring dengan pertambahan usia, Akibatnya daya ingat melemah, dan saraf otak banyak yang tidak berfungsi dengan baik lagi. Akibatnya, seseorang akan mengalami kesulitan untuk mengingat dan berkonsentrasi. Namun selain dimensia, ada pula faktor lain yang menyebabkan seseorang mudah melupakan sesuatu. Yang terjadi adalah kurangnya konsentrasi ketika sedang melakukan sesuatu.

Konsentrasi yang terbagi saat sedang melakukan pekerjaan, memang bisa terjadi akibat banyaknya hal yang sedang dipikirkan seseorang. Apabila tidak dapat membagi waktu secara proporsional, aktivitas yang luar biasa banyaknya memang bisa menimbulkan stres dan mengakibatkan otak bekerja berlebihan. Akibatnya, ia akan kehilangan sejumlah detail peristiwa. Padahal apabila dapat dikelola dengan baik, aktivitas yang banyak jumlahnya bisa menjadi sebuah terapi untuk melatih otak.

      

Perbedaan antara organ manusia dan mesin adalah cara kerjanya. Sebuah mesin akan cepat rusak jika intensitas pemakaiannya tinggi, sedangkan organ tubuh manusia justru makin terlatih dengan banyaknya aktivitas. Kondisi tangan saja jika tidak rajin digunakan, bisa mengendur. Bayangkan, jika otak tidak digunakan, kemungkinan terjadi atrofi (pengerutan) tentu makin besar.

Gejala-Gejala Awal Penyakit Alzheimer

– Mengalami Hilang Ingatan
Gejala awal yang terjadi pada penderita alzheimer yaitu mudah lupa dengan peristiwa-peristiwa yang belum lama terjadi. Kemampuan untuk berkonsentrasi juga mengalami penurunan. Bahkan orang tersebut mudah lupa dalam menerima informasi yang baru saja didengar. Selain itu, penderita juga memiliki masalah dalam hal hitung-menghitung baik dalam menjumlah maupun mengurangi. 

– Penderita Tidak Menyadari Hal-Hal yang Baru Saja Dilakukan
Banyak penderita alzheimer yang tidak menyadari akan penyakit yang dideritanya. Bahkan, dia tidak menyadari aktivitas apa yang baru saja ia lakukan. Namun, penderita penyakit ini tetap mempertahankan harga dirinya.

Perubahan pada otak yang pada penyakit Alzheimer dapat juga menyebabkan munculnya masalah berikut:

1. Memori
Kehilangan memori akibat penyakit Azheimer dapat berlanjut dan semakin memburuk. Seseorang yang menderita Alzheimer bisa jadi akan mengalami atau melakukan hal-hal berikut:
a. Mengulang pernyataan dan pertanyaan berulang kali.
b. Lupa dengan percakapan, janji, atau suatu peristiwa, dan tidak akan bisa mengingatnya di kemudian hari.
c. Secara rutin salah menaruh barang berharga, sering menempatkan barang berharga di tempat yang tidak seharusnya.
d. Lupa terhadap nama-nama anggota keluarga dan benda-benda sekitar.

2. Disorientasi dan Salah Menafsirkan Hubungan Spesial
Seseorang yang menderita penyakit Alzheimer bisa kehilangan orientasi waktu dan tempat.
Selain itu, penyakit Alzheimer bisa mengganggu kemampuan otak untuk menafsirkan sesuatu sehingga sulit untuk memahami lingkungan sekitar.
Kondisi ini akhirnya dapat menyebabkan seorang penderita Alzheimer tersesat meskipun berada di tempat yang dia kenal. Hal ini membuat orang tersebut mengalami kebingungan dan tidak tahu jalan pulang ke rumah.

3. Berbicara dan Menulis
Seorang penderita Alzheimer mungkin akan mengalami kesulitan dalam menemukan kata yang tepat untuk mengidentifikasi sebuah benda, mengungkapkan pikiran, atau mengikuti pembicaraan dengan orang lain. Penderita alzheimer akan mengalami gangguan berbicara seperti dalam hal menyebutkan benda-benda yang ada di sekitarnya dan mengalami kesulitan dalam berbicara.
Seiring berjalannya waktu, kemampuan membaca dan menulis pun akan mengalami penurunan.

4. Berpikir dan Menalar
Penyakit Alzheimer akan menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan berpikir, terutama mengenai konsep-konsep abstrak seperti nomor.
Banyak orang yang menderita Alzheimer merasa kesulitan dalam mengelola keuangan, saldo buku cek, dan membayar tagihan dengan tepat waktu.
Kesulitan ini bisa berlanjut menjadi ketidakmampuan dalam mengenali dan berurusan dengan angka-angka.

5. Menilai dan Membuat Keputusan
Penderita Alzheimer semakin mengalami kesulitan dalam menanggapi masalah sehari-hari secara efektif, seperti makanan yang gosong di atas kompor, bak mandi yang penuh, atau situasi yang tak terduga saat mengemudi.

6. Perencanaan dan Melakukan Tugas Rutin
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya penyakit, bisa jadi penderita Alzheimer akan mengalami kesulitan dalam melakukan tugas-tugas rutin yang membutuhkan langkah-langkah berurutan, misalnya merencanakan dan memasak makanan favorit.
Hingga pada akhirnya mereka akan lupa bagaimana melakukan tugas-tugas yang paling dasar, misalnya mandi dan memakai baju.

7. Perubahan Kepribadian dan Perilaku
Perubahan pada otak yang terjadi pada penyakit Alzheimer dapat memengaruhi cara seseorang dalam bertindak dan merasakan sesuatu.
Seseorang yang menderita Alzheimer bisa mengalami hal-hal berikut:
a. Depresi
b. Kecemasan
c. Menarik diri dari lingkungan sosial
d. Perubahan mood
e. Menjadi tidak percaya dengan orang lain
f. Semakin keras kepala
g. Mudah marah dan lebih agresif
h. Perubahan kebiasaan tidur.

Kira Kira Apa Yang Menjadi Penyebab Seseorang Terkena Penyakit Pelupa / Pikun / Demensia / Alzheimer ?

Daya ingat berkurang bisa disebabkan beberapa hal:

Berlebihnya beban informasi
Terlalu banyak menerima masukan mengakibatkan otak jadi berlebihan dalam memilih informasi itu. “Yang menjadi fokus beban pikiran satu, namun informasi yang masuk banyak hingga tak bisa terseleksi dengan baik. Yang tidak penting terlupakan, padahal untuk orang lain menjadi penting.”

Cemas atau depresi hingga pikiran tidak fokus
Salah satu penyakit yang gejalanya sangat mirip dengan demensia (pikun) khususnya usia lanjut adalah depresi. “Depresi adalah perasaan tidak semangat dan pesimis terhadap masa depan. Biasanya mengalami kesulitan mengingat, konsentrasi, dan kehilangan minat terhadap lingkungan.”

Input yang masuk kurang tertangkap dengan baik
Biasanya bagi orang usia lanjut, saat telinga dan mata tidak bisa mendengar dan melihat dengan baik. “Waktu ditanya lupa jawabannya. Padahal, sebenarnya informasi yang ditangkap kurang baik diterima karena sudah berkurang pendengaran dan penglihatannya.”


Penyakit Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit yang biasanya menyerang orang yang sudah lanjut usia. Penyakit ini secara perlahan menguras memori sehingga menghilangkan ingatan. Orang yang menderita Alzheimer biasanya akan merasa mudah cemas, sensitif, dan kacau pikirannya. Selain itu, Alzheimer akan membuat penderita menjadi gampang lelah karena berusaha mengingat apa yang terjadi dalam kehidupannya.

Kurang Tidur
Kurang tidur bisa menyebabkan kinerja otak kurang maksimal dan penyakit lupa bisa saja menghampiri. Bila anda kurang tidur maka pikiran menjadi kurang fokus dan perasaan ngantuk pun mendera. 

Gangguan Fisik
Benturan pada bagian kepala bisa menyebabkan amnesia atau penyakit yang bisa membuat memori otak menghilang. Biasanya benturan ini disebabkan oleh cedera atau kecelakaan.

Stress
Saat anda stress maka otot akan menegang dan gelisah menghampiri. Ini berakibat otak harus bekerja keras, sehingga proses menyimpan dan mengingat informasi akan terhambat.

Overload
Orang bisa menjadi lebih pelupa dikarenakan gaya hidupnya yang sibuk dan kelebihan informasi yang mereka terima.



Tiroid 
Gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme, dapat mempengaruhi (kebingungan) mental dan ketidakmampuan mengingat hal-hal untuk waktu yang lama. 

Diet yang Tidak Sehat 
Diet yang tidak sehat bisa menyebabkan kekurangan vitamin yang penting dan gizi dalam tubuh, untuk itu dietlah yang teratur dan seimbang.

Penyakit kronis berkepanjangan
Misalnya, kanker yang tak kunjung sembuh. “Karena lebih fokus pada penyakitnya, informasi yang masuk tidak terekam dengan baik.”



Demensia karena penyakit Alzheimer terjadi akibat faktor genetik yang tidak normal. “Penyebab demensia yang lain adalah dementia vascular  yang terjadi karena pembuluh darah mengalami sumbatan yang berulang-ulang. Akibatnya, otak mengalami kekurangan oksigen dan beberapa sel otak mati. Biasanya saat mengalami stroke ringan yang berulang,” 


Kelenjar tiroid yang tidak bekerja sempurna, dan cedera pada kepala bisa menjadi penyebab lain.





Penyebab penyakit alzheimer yaitu terjadinya pembentukan plaque atau bercak-bercak yang luas pada bagian luar kortek (jaringan otak). Selain itu juga terdapat bagian abu-abu yang letaknya agak dalam pada bagian subcortical(jaringan otak). 

Ada beberapa faktor penyebab penyakit alzheimer:
1. Faktor Genetik
Salah satu faktor yang menyebabkan penyakit alzheimer yaitu faktor genetik. Apabila dalam riwayat keluarga mengalami penyakit ini, maka ada kemungkinan akan menurun pada anggota keluarga yang lainnya.
2. Faktor Usia
Faktor usia juga merupakan salah satu penyebab penyakit alzheimer, karena seseorang yang sudah berusia lanjut diatas 65 tahun akan lebih beresiko mengalami penyakit ini.
3. Jenis Kelamin
Penyakit alzheimer dan parkinson juga dipengaruhi oleh jenis kelamin. Biasanya pada wanita lebih beresiko mengalami penyakit ini dibanding dengan pria.

Kira Kira Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Seseorang Terkena Penyakit Pelupa / Pikun / Demensia / Alzheimer ?

Disarankan memperbanyak aktivitas yang berhubungan dengan fungsi otak. “Seperti mengisi TTS, membaca, bermain puzzle , melakukan sosialiasi dan berkarya. Makan makanan yang sehat dan bergizi, dan memiliki kesehatan mental dan fisik.”

Bagi penderita demensia gunakan catatan untuk bantu mengingat. “Mulai dari membawa catatan yang menuliskan semua pekerjaan. Bacalah secara teratur dua sampai tiga kali sehari catatan itu. Simpan di suatu tempat yang pasti terlihat dan menggunakan kertas berwarna.”

“Buatlah daftar megenai hal yang harus dibicarakan sebelum menemui seseorang. Biasakan diri berpikir secara teratur, misalnya, ketika mematikan kompor, ucapkan sekarang saya mematikan kompor.”

Jika susah menemukan barang yang dicari lakukan pengaturan yang baik. “Kembalikan ke tempat semula, membuat daftar barang yang disimpan, memberikan label nama, alamat, nomor telepon di benda milik sendiri.”
Pada orang dewasa, aktivitas mental seperti mengisi teka-teki silang, membaca, mendengarkan musik, mengambil kursus keterampilan, mempelajari bahasa asing, bahkan menonton film, dapat dilakukan untuk melatih ketajaman otak. Berbagai aktivitas tersebut dapat memancing rasa penasaran. Akibatnya, secara otomatis otak akan bekerja untuk merekam memori dan berusaha mencari jawaban atas rasa penasaran tersebut.

Kegiatan melatih otak terutama perlu mulai dilakukan sejak usia 25 tahun. Pasalnya, sebelum usia tersebut, aktivitas otak dan fisik sudah terpenuhi melalui kegiatan sekolah, kuliah, serta berbagai macam kegiatan dan permainan. Lain halnya ketika usia kita bertambah dan mulai mengerjakan rutinitas pekerjaan yang kurang bervariasi, sehingga kurang dapat merangsang perkembangan otak secara seimbang.

Ketika melakukan latihan fisik, ketika baru mulai melakukan latihan otak, anda pasti merasa lelah. sebab, dalam proses melatih organ tubuh manapun, baik itu otak, kaki, tangan dan badan, tubuh membutuhkan produksi darah oksigen, dan glukosa yang lebih banyak. Akibatnya, kita sering merasa lekas letih. Namun,  jangan berhenti di tengah jalan. Jika sudah terbiasa, melatih otak akan terasa menyenangkan.

Olahraga Secara Rutin
Berolahraga secara rutin akan memperlancar peredaran oksigen dalam otak. Suplai oksigen yang cukup pada otak akan membuat otak  mengoptimalkan fungsinya. Dengan melakukan olah raga rutin dan teratur juga akan membantu dalam pertumbuhan sel-sel baru dalam otak.

Buat catatan
Jika anda mulai menjadi pelupa, maka catatlah hal-hal yang sekiranya penting untuk anda ingat atau hal yang akan anda lakukan. Membuat catatan sebagai reminder untuk diri sendiri sehingga hal tersebut bisa diatasi. Selain itu, selalu meletakkan benda atau barang dengan posisi yang sama juga bisa menghindari diri dari penyakit lupa.

Letakkan Benda di Tempat yang Sama
Meletakkan benda pada tempat yang sama dapat membantu anda menghindari penyakit lupa.

Istirahat yang Cukup
Setelah beraktifitas berat seharian. Tubuh dan pikiran perlu istirahat untuk mengoptimalkan fungsinya. Apabila terlalu dipaksakan maka hasilnya adalah buruk dan penyakit lupa bisa saja menjadi momok yang akan merusak segalanya.

Makan yang Seimbang
Fungsi sistem otak juga membutuhkan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan dalam mengoptimalkan kinerjanya. Jadi, konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang setidaknya terpenuhi nutrisi empat sehat lima sempurna serta menjalankan pola hidup sehat lainnya.

Lakukan Test Otak
Melatih atau mengasah otak sewaktu-waktu bisa dilakukan untuk menstimulasi kinerja otak untuk mengingat apa yang dilihat, dikerjakan, dan dilakukan. Melatih otak dengan mengisi puzzle, bermain catur, membaca buku, dan kegiatan yang berhubungan dengan meningkatkan kinerja otak bisa dilakukan.

Konsumsi Makanan Mengandung Choline
Berbagai macam dan jenis makanan sebagai sumber choline diantaranya adalah hati ayam, telur, dan kedelai. Dengan mengkonsumsi makanan tersebut dengan rutin akan meningkatkan daya ingat dan daya pikir lebih baik.

Kurangi Makanan Berlemak 
Batasi konsumsi junk-food. Bukan hanya mempengaruhi fungsi motorik tubuh, kadang lemak yang berlebihan juga menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan tebal, sehingga aliran darah keotak berkurang. Akibatnya, anda rentang terserang penyakit lupa dan menjadi lambat berpikir. Lebih lanjut penebalan pembuluh darah bisa berujung pada serangan stroke.


Pilih Minuman Rendah Gula 
Aneka jenis minuman ringan maupun kopi dan teh umumnya memiliki kadar gula tinggi, sehingga berisiko menimbulkan penyakit diabetes. Padahal, gangguan diabetes dapat mempengaruhi ketajaman otak dalam berpikir. Sebaiknya, pilihlah aneka buah segar sebagai pengganti minuman ringan. Selain memiliki kadar gula alami, buah juga berfungsi sebagai antioksidan.

Jauhi Stres 
Beban pikiran yang terlalu berat pada akhirnya bisa menimbulkan depresi kerap dianggap sebagai penyebab gangguan ingatan yang paling umum. Oleh karena itu, belajarlah mengelola dan menyikapi masalah dengan baik, serta hadapi segala sesuatu secara optimistis.




Apa Yang Harus Saya Lakukan Sekarang?

1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
Hubungi : Sinshe Jerry
Pluit Kencana 2 No: 11 
Jakarta Utara 14450 Indonesia
Telp:  Mentari 085811128718 / Simpati 081230292696  Email: leojerry3@yahoo.com

Salam Sehat Selalu. 

Izin Pengobatan  No.1.3.01.3175.421/22001/11.16


Tidak ada komentar:

Posting Komentar