Senin, 20 Juli 2015

45. Penyakit Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis

Apa Itu Penyakit Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?


Perasaan adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Perasaan adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Perasaan dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk beberapa jam.



Semua emosi berasal dari sistem limbik otak yang kira-kira berukuran sebesar sebuah kacang walnut dan terletak di batang otak. Orang-orang cenderung merasa bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Sistem limbik orang tidaklah sama. Sistem limbik yang lebih aktif terdapat pada orang-orang yang depresi, khususnya ketika mereka memperoleh informasi negatif.
Setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Dalam sejumlah kasus, kepribadian menjadi penyebab perbedaan tersebut. Pada saat lain, perbedaan tersebut timbul sebagai hasil dari persyaratan-persyaratan pekerjaan.


Perasaan adalah penting terhadap pemikiran rasional karena perasaan memberikan informasi penting mengenai pemahaman terhadap dunia sekitar. Dalam suatu organisasi, kunci pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.

Perasaan berkembang seiring waktu untuk membantu manusia memecahkan masalah. Perasaan sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang untuk terlibat dalam tindakan penting agar dapat bertahan hidup –tindakan-tindakan seperti mengumpulkan makanan, mencari tempat berlindung, memilih pasangan, menjaga diri terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku. Perasaan sangat berpengaruh terhadap tingkah laku manusia manusia lain.

Salah satu cara mengklasifikasikan perasaan adalah berdasarkan apakah perasaan tersebut positif atau negatif. Perasaan positif - seperti rasa gembira dan rasa syukur - mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan, sedangkan emosi-emosi negatif - seperti rasa marah atau rasa bersalah - mengekspresikan sebaliknya. 

Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan perasaan tertentu, contohnya beberapa orang merasa bersalah dan merasakan kemarahan dengan lebih mudah dbandingkan orang lain, sedangkan orang lain mungkin merasa tenang dan rileks dalam situasi apa pun. 

Orang-orang cenderung berada dalam suasanan hati terburuk di awal minggu dan berada daam suasana hati terbaik di akhir minggu.

Cuaca menjadi sebuah peristiwa yang berpengaruh terhadap suasana hati. Hari yang cerah membuat suasana hati yang baik.
Stres yang terus-menerus terjadi menimbulkan menyebabkan para pekerja mengalami tingkat emosi ketegangan yang semakin lama berjalannya waktu semakin meningkat.

Orang-orang dengan suasana hati positif biasanya mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik. Jenis aktivitas sosial juga berpengaruh. Penelitian mengungkap bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana hati yang positif dibandingkan dengan kejadian-kejadian formal atau yang bersifat duduk terus-menerus.
Olahraga adalah salah satu sumber kekuatan positif dan memperbagus suasana hati. Olahraga meningkatkan suasana hati positif.

Kualitas tidur memengaruhi suasana hati. Para sarjana dan pekerja dewasa yang tidak memperoleh tidur yang cukup melaporkan adanya perasaan kelelahan yang lebih besar, kemarahan, dan ketidakramahan. Satu dari alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.

Kerja adalah situasi saat seorang karyawan mengekspresikan perasaan-perasaan yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antar personal di tempat kerja. Konsep kerja muncul dari pekerjaan terkait pelayanan, contohnya sebuah maskapai penerbangan mengharapkan pramugari mereka untuk gembira. Tetapi kerja dapat relevan untuk semua jenis pekerjaan. Sebagai contoh, seorang manajer mengharapkan bawahannya untuk bersikap sopan dalam interaksi dengan rekan-rekan kerja. 

Emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.

Dalam kehidupan banyak sekali permasalahan, dalam berita-berita banyak dikabarkan orang masuk bui hanya karena tidak dapat menahan emosi. Pemukulan, adu fisik dan bahkan pembunuhan. Alangkah sayangnnya permasalah itu timbul hanya karena masalah sepele dan emosi yang meluap-luap.
Beberapa kejadian buruk bisa diakibatkan karena emosi. 

Biasanya perasaan merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh perasaan gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, perasaan sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Perasaan berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, perasaan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena perasaan dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku manusia. 

Perasaan terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) , Joy (kegembiraan), fear (ketakutan) dan Rage (kemarahan).

a. Emosi marah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b. Perasaan sedih : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang, ngeri
d. Rasa nikmat : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat,  dan kemesraan
f. Terkejut : terkesiap, terkejut
g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka
h. malu : malu hati, kesal
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua perasaan pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam perasaan itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.
Dalam pembahasan filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Perasaan, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; perasaan membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. 
Tetapi, perasaan dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan. 
Orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi perasaan mereka, yaitu: sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.
Dapat disimpulkan bahwa suatu perasaan (afek) mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya.

Disaat kamu merasa orang terdekat tidak dapat mengerti akan keadaan kamu, bahkan keadaan mereka membuat emosi kamu makin tersulut, kemudian mengingat banyaknya tugas yang belum juga kamu kerjakan juga. Mungkin hal ini akan membuat emosi semakin memuncak dan jika itu dibiarkan hanya akan membuat keadaan lebih buruk. Maka situasi tersebut adalah waktu dimana perasaan kita tengah diuji maka sangat penting juga untuk mengetahui tentang bagaimana cara mengendalikan emosi itu.

Bagaimanapun mengendalikan emosi itu bisa di anggap sangat penting. Selain tidak baik bagi kesehatan emosi juga akan memancarkan aura negatif yang membuat kita semakin terpuruk. Kenyataannya kita sering tergelincir pada situasi yang kurang menguntungkan dalam memanajemen emosi. Kita kadang diuji dengan keadaan yang merugikan untuk dijalani, bahkan kerugian itu selalu datang bertubi-tubi yang pada akhirnya membuat emosi kita tersulut. Maka dari sini sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana mengendalikan emosi diri. 


Kira Kira Gejala Apa Yang Bisa Muncul Apabila Seseorang Terkena Penyakit Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?



Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat jorok, menggugat takdir, mencaci habis, memaki, bahkan sampai kalimat cerai yang membubarkan rumah tangganya.
Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya. Dia bisa banting piring, lempar gelas, pukul kanan-pukul kiri, bahkan sampai tindak pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.
Tentu saja, permasalahannya tidak selesai sampai di sini. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang dimarahi. Anda bisa bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah.
Menyadari hal ini, maka berhati-hatilah ketika emosi. 

Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Pada mukanya terlihat merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.
Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup emosi, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah tak bertulang ini, menjerumuskan anda ke emosi yang berlebihan.

Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Agar marah ini diredam ambillah posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. 

Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. 
Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan dengan duduk, orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. 
Umumnya orang yang emosi lupa segalanya. 
Yang penting, anda jangan berputus asa, karena semua bisa dilatih. Belajarlah untuk mengingat mengontrol emosi anda. Bisa juga anda minta bantuan orang di sekitar anda, suami, istri, anak anda, pegawai, dan orang di sekitar anda, agar mereka segera mengingatkan anda untuk tidak emosional, ketika anda sedang marah.
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin.
Air yang dingin, bisa menurunkan darah bergejolak yang muncul ketika emosi. Sebagaimana ini bisa digunakan untuk menurunkan tensi darah tinggi. 
Emosi tanpa disadari menyebabkan penyakit timbul dan itu justru berasal dari dalam tubuh si penderita sendiri.

Pasien lebih banyak mengeluhkan dadanya yang selalu merasa sesak, jantung berdebar-debar, dan kepala sering pusing. yakni adanya masalah perasaan atau emosi yang terganggu, dengan selalu mikir, dongkol, marah bahkan khawatir kerkecamuk menjadi satu, sehingga akhirnya menyebabkan organ-organ tubuhnya bermasalah dan merasa sakit.

1. Gembira, senang dan tertawa adalah pertanda Jantung yang Positip, akan tetapi apabila merasa 'terlalu gembira' yang terus menerus, maka akan berakibat kepada organ jantung, bahkan bisa menimbulkan atau memicu adanya serangan jantung.
2. Marah, pada keadaan marah yang normal hal ini akan merangsang organ Hati, dengan timbulnya marah yang berlebihan tentu akan merusak Hati, apabila marah sering berkobar-kobar maka Api Hati semakin berkobar pula dan orang akan mudah tersinggung. Dari sini juga akan berpengaruh pada organ pasangan yaitu Kandung Empedu.
3. Khawatir, apabila merasa Khawatir maka organ yang berpengaruh adalah Paru-paru. Pada orang yang selalu merasa Khawatir terus menerus dalam waktu yang lama maka paru-paru akan terganggu, orang Jawa mengatakan 'kematus', kemudian bisa menyebabkan penyakit Asma atau bahkan TBC.
4. Berpikir, disini yang dimaksud adalah berpikir yang negatip, hal ini akan berpengaruh pada organ Lambung dan Limpa. Orang yang yang terlalu 'mikir' atau merasa rindu terus menerus bisa menimbulkan sakit Lambung atau 'maag'.
5. Sedih, perasaan ini juga berpengaruh pada paru-paru dan bahkan juga melibatkan Jantung. Apabila merasa sedih yang berkepanjangan maka bisa mengakibatkan putusnya hubungan Jantung, Perikardium, Hati dll., sehingga memberikan gejala perdarahan lewat dubur atau uretra.
6. Takut, berpengaruh dan mempengaruhi organ Ginjal, ketakutan adalah sebuah fenomena akibat adanya ketegangan mental.
7. Terkejut, timbul karena adanya peristiwa yang tidak terduga sebelumnya sehingga menjadikan ketegangan jiwa. Terkejut berpengaruh pada organ Ginjal dan Jantung. Orang yang Jantungnya lemah akan mudah terkejut.
Dengan adanya emosi negatip adalah sebagai penyebab berbagai penyakit. 

Kira Kira Penyakit Apa Yang Bisa Muncul Apabila Seseorang Terkena Penyakit Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?

1. Hipertensi dan Penyakit Jantung
Penyempitan pembuluh darah pada organ-organ dalam terjadi akibat adanya stress. Apabila hal ini terjadi terus menerus akan menyebabkan hipertensi.
2. Migrain dan sakit kepala
Ketika stress, pembuluh darah di area kepala akan melebar sebagai akibat ketidakseimbangan zat-zat kimia. Kondisi inilah yang memicu timbulnya sakit kepala dan migraine.
3. Tukak Lambung
Keluarnya cairan asam secara berlebihan pada dinding lambung sehingga menimbulkan luka pada dinding lambung. Emosi negatif seperti kesedihan, kecemasan, kebencian dapat merangsang produksi asam secara berlebihan pada lambung. Akibatnya lambung melakukan pencernaan terhadap dirinya sendiri sehingga timbullah luka. 


4. Kesuburan menjadi terganggu.
Selalu disarankan kepada pasutri jika ingin cepat memiliki momongan hindarilah stress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hormone stress akan mengganggu produksi testosterone sehingga produksi sel sperma yang dihasilkan akan berkurang. Padahal jika ingin terjadi pembuahan harus ada sel sperma yang berkualitas.
5. Gangguan Pada Kulit.
Wajah Anda berjerawat salah satu penyebabnya adalah stress. Gangguan kulit lainnya adalah timbulnya sensasi gatal pada kulit. Hal ini di akibatkan oleh aktifnya sejumlah serabut saraf yang memicu gatal ketika seseorang mengalami stress.
6. Asma
Para penderita asma cenderung kambuh ketika mereka panik, marah, dan dalam keadaan tertekan (stress) 

Penyakit yang dipicu oleh serangkaian emosi negatif ini disebut dengan psikosomatis. 
Psikosomatis adalah penyakit atau reaksi fisik yang timbul akibat dari gangguan emosi negatif. Emosi negatif ini bisa berupa marah dan dendam membara, takut, frustasi stress dan berbagai emosi negatif sejenis. 

Rasa mual, pusing, keringat dingin, gemetar, sakit perut, gemetar, pusing dan sebagainya bisa muncul sebagai akibat dari emosi yang negatif.

Psikosomatis bisa menjadi sangat berbahaya. 
Dendam, menyimpan kepahitan, membuat imun tubuh kita mati. Disitulah bermula awal segala penyakit. STRESS, Kolesterol tinggi, pemicu Darah Tinggi, Jantung, rhematik, arthritis, Stroke (perdarahan/penyumbatan pembuluh darah).
Jika kita sering membiarkan diri kita STRESS, maka kita sering mengalami GANGGUAN PENCERNAAN.
Jika kita sering merasa KHAWATIR, maka kita mudah terkena penyakit NYERI PUNGGUNG.
Jika MUDAH TERSINGGUNG, maka kita akan cenderung terkena penyakit INSOMNIA (susah tidur).
Jika sering mengalami KEBINGUNGAN, maka kita akan terkena GANGGUAN TULANG BELAKANG BAGIAN BAWAH.
Jika sering membiarkan diri kita merasa TAKUT yang BERLEBIHAN, maka kita akan mudah terkena penyakit GINJAL.



Jika suka ber-NEGATIVE THINKING, maka kita akan mudah terkena DYSPEPSIA (penyakit sulit mencerna).
Jika kita mudah EMOSI dan cendrung PEMARAH, maka kita bisa rentan terhadap penyakit HEPATITIS.
Jika kita sering merasa APATIS (tidak pernah peduli) terhadap lingkungan, maka kita akan berpotensi mengalami PENURUNAN KEKEBALAN TUBUH.
Jika sering MENGANGGAP SEPELE semua persoalan, maka hal ini bisa mengakibatkan penyakit DIABETES.
Jika kita sering merasa KESEPIAN, maka kita bisa terkena penyakit DEMENSIA SENELIS (memori dan kontrol fungsi tubuh berkurang).
Jika sering BERSEDIH dan merasa selalu RENDAH DIRI, maka kita bisa terkena penyakit LEUKEMIA (kanker darah putih).



Mari kita selalu bersyukur atas segala perkara yang telah terjadi, dan memperbaiki segala kekurangan kita dan memperbaiki apa yang musti diperbaiki, karena dengan itu, maka “hati” ini menjadi BERGEMBIRA dan menimbulkan ENERGI POSITIF dalam tubuh utk mengusir segala penyakit-penyakit tersebut diatas.

Pendapat bahwa senyum itu sehat mungkin sudah bukan sekadar pernyataan kosong belaka. Faktanya, orang yang berbahagia dan suka tertawa cenderung lebih sehat. Bahkan ada banyak cerita tentang orang-orang yang bisa bertahan hidup dan lolos dari vonis kematian akibat penyakit parah (kanker misalnya) hanya gara-gara ia berusaha untuk lebih menikmati hidup. Ini pun sudah ditunjang oleh berbagai studi dan penelitian.

Fakta lain menunjukkan bahwa emosi atau perasaan seseorang ternyata bisa berdampak pada gangguan kesehatan tubuh secara fisik. Terutama pada emosi-emosi yang sifatnya negatif, seperti perasaan menyesal, takut gagal, marah, galau, dan sebagainya.

Apabila tidak dilampiaskan maka akan menumpuk dan dapat menurunkan daya tahan tubuh, mengacaukan napas, menaikkan suhu tubuh, dan mengakibatkan depresi. Jika sudah semakin parah, akan menimbulkan berbagai penyakit.

Cara terbaik untuk merespons emosi, khususnya emosi marah, adalah dengan mengeluarkannya atau melampiaskannya dengan cara yang baik dan santun. Bicara baik-baik dengan orang yang membuat kita kesal. Jangan sampai sebaliknya karena tidak akan menyelesaikan masalah dan justru akan bisa memperluasnya. Setelah tenang dan emosi mereda, bisa dilanjutkan dengan berdoa atau beribadah untuk lebih menenangkan diri Anda.

Ternyata, emosi yang tidak stabil seperti ketakutan, kecemasan ataupun kemarahan bisa mempengaruhi bagian tubuh tertentu. Karena ketika kamu mengalami hal tersebut, maka tubuh juga akan ikut bereaksi.
Saat kamu sedang senang, tubuh akan kamu memproduksi hormon kebahagiaan yang akan membuat kamu lebih menjadi lebih sehat. Sedangkan saat kamu sedang sedih atau mengalami emosi negatif, maka tubuh kamu akan memproduksi hormon stres yang bisa membuat kamu mengalami berbagai macam penyakit.
Jumlah hormon stres yang terlalu tinggi akan menyebabkan terjadinya peradangan pada tubuh. Peradangan inilah yang nantinya akan menyebabkan gangguan jantung, kanker dan penyakit Alzheimer.
Selain ketiga penyakit tersebut, berikut ini adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh emosi yang tidak stabil:
·         Masalah pada Sistem Pencernaan
Saat sedang cemas dan bimbang, kinerja limpa dalam tubuh kamu akan mengalami ketidakseimbangan. Jika sudah begini, kamu akan mengalami berbagai masalah pencernaan seperti peningkatan asam lambung, mual, perut kembung, mual, diare dan sembelit.
Selain itu, sirkulasi darah dan sistem hormonal kamu juga akan mengalami masalah sehingga kamu akan mengalami pegal atau nyeri pada pundak dan punggung sebelah kiri, bahkan sesak nafas dan rasa sakit pada dada.
·         Masalah pada Ginjal
Jika kamu terus menerus merasa panik atau takut, maka kinerja ginjal kamu akan terganggu. Jika sudah begini, maka imunitas tubuh juga akan mengalami ketidakseimbangan. Selain itu, kamu juga lebih rentan terkena asma atau bronchitis.
·         Masalah Paru-Paru
Saat kamu memiliki emosi terpendam, paru-paru kamu akan mengalami masalah. Hal ini kemudian akan menyebabkan gangguan pada peredaran darah dalam tubuh. Jika hal ini terus menerus dibiarkan, bukan tidak mungkin kamu akan mengalami berbagai masalah pernapasan seperti flu, asma, sinusitis atau ISPA.
·         Gangguan Liver
Saat kamu marah ataupun menyimpan dendam, maka liver kamu akan menjadi panas. Jika hal ini terus terjadi, maka hati kamu bisa membengkak. Sebagai dampaknya, kamu lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi, insomnia, sakit dada atau sesak napas. Selain itu, kamu jug akan lebih rentan untuk mengalami sakit kepala, sakit pada bahu dan vertigo. Dampak paling buruknya adalah stroke.

Orang yang emosinya tenang, apapun yang dilihatnya lebih jelas.

Misal Anda kesal dengan seseorang, maka Anda harus menyampaikan pada orang itu bahwa Anda tidak suka dengan tindakan dia, tapi dengan cara yang halus, santun dan bukan marah-marah. Jangan melemparkan emosi kesal Anda pada orang lain, karena itu tidak menyelesaikan masalah. Jika sekiranya Anda tidak mungkin menyampaikannya, misalnya dia adalah bos atau orang yang punya jabatan tinggi, maka lakukan tetap bersikap baik pada dia sambil mendoakan dia hal-hal yang baik, semoga dia berubah dan berkah, atau berdoa untuk diri sendiri semoga mendapatkan hal-hal baik. Jangan Anda malah mendoakan yang jelek-jelek karena itu akan jadi emosi yang negatif untuk diri Anda sendiri.

Emosi negatif bisa menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan seseorang menderita suatu penyakit. Bukan cuma penyakit kejiwaan, tetapi sesuatu yang tak nampak ini bisa berefek langsung ke penyakit fisik. Pengaruhnya bisa menyebabkan penyakit ringan hingga penyakit berat yang mengancam kematian. 

1. Gangguan pencernaan, konstipasi, atau pun diare. Dikarenakan ketidakseimbangan pikiran rasional dan pikiran emosional.
2. Gangguan pegal nyeri di tulang punggung  bagian tengah (Thoracic) . Penyakit ini bisa muncul sebagai tanda kurang dukungan akan cinta, terlalu banyak beban pikiran maupun tenaga.
3. Gangguan di tulang belakang agak ke bawah  (lumbal) bisa ada karena kekurangan dukungan kondisi finansial.
4. Penyakit Kanker, selain karena gaya hidup, pola makan, tetapi faktor emosi negatif seperti perasaan benci yang mendalam akan masa lalu dan perasaan bersalah yang luar biasa dipendam bisa memicu sel kanker aktif.
5. Hipertensi/ tekanan darah tinggi dan penyakit jantung akibat adanya tekanan stress sehingga pembuluh darah menyempit didukung dengan kurang bisa mengontrol emosi marah karena persoalan di masa lalu yang belum selesai.
6. Sakit kepala. Penyakit ini muncul karena adanya selfkritik, kekhawatiran pada ketidakmampuan diri sendiri dan ketakutan akan suatu hal di masa depan yang terlalu dipikirkan.
7. Penyakit lambung (maag). Lambung akan memproduksi cairan asam berlebih akibat dipicu rasa kesedihan dan kecemasan, kekhawatiran, sehingga produksi asam lambung yang berlebihan ini akan mengakibatkan luka di lambung.
8. Penyakit asma. Penyakit ini merupakan akibat ketidakmampuan diri dalam mengelola emosi marah, tertekan yang terpendam, dan panik.
9. Gangguan organ pankreas/ Diabetes. Ketika orang marah, pankreas akan mengeras dan berhenti menghasilkan insulin. Penyakit diabetes juga merupakan efek dari orang yang mempunyai keinginan terlalu kuat mengontrol sesuatu, kekecewaan mendalam dari kenyataan yang terjadi tidak sesuai harapan.

Emosi dan perasaan trauma yang tidak ditangani dengan baik, lama-lama dapat menumpuk pada bagian tubuh dan berpotensi menimbulkan penyakit. Ini karena orang yang emosinya kacau otomatis imun tubuhnya turun, napas berantakan, suhu tubuh naik, depresi atau terlihat lebih tua, juga emosi negatifnya lama-lama menumpuk di bagian-bagian tubuh lain.


 

Biasakanlah berpikir positif, kurangi emosi. Jika demikian, Anda bisa terhindar dari gangguan kesehatan psikosomatis atau somatisasi.
Psikosomatis adalah gangguan psikis yang menyebabkan gangguan fisik. Pendek kata, psikosomatik adalah penyakit fisik yang disebabkan oleh pikiran negatif dan atau masalah emosi.
Masalah emosi itu antara lain rasa berdosa, merasa punya penyakit, stress, depresi, kecewa, kecemasan atau masalah emosi negatif lainnya.
Gangguan ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya.
Perlu diketahui bahwa pikiran dapat menyebabkan gejala fisik.
Sebagai contoh, ketika seseorang takut atau cemas dapat memacu detak jantung yang cepat, jantung berdebar, merasa sakit, gemetar (tremor), berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, dan bernafas cepat.
Gejala-gejala fisik tersebut melalui saraf otak mengirim impuls tersebut ke berbagai bagian tubuh, dan pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.

Kira Kira Apa Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Penyakit Emosional / Gampang Emosi Tinggi / Cepat Marah / Psikosomatis?

Mengendalikan Emosi Diri 
1.     Dengan mengetahui penyebab munculnya emosi
Dalam mengendalikan emosi untuk menjadi seseorang yang pandai dalam mengendalikan emosi yaitu dengan mengenali terlebih dahulu diri kita secara lebih dalam. Dalam hal ini disaat kita mulai merasakan emosi yang memuncak atau emosi yang akan keluar maka perlu kita cermati kenapa hal itu bisa terjadi, sehingga kita tau beberapa hal yang dapat memicu emosi kita. Kemudian kenali gerak tubuh yang menunjukkan kita sedang emosi, seperti tangan yang mulai berkeringat, jantung yang seakan berdetak lebih kencang dll, karena jika kita mengetahui hal ini maka kita dapat menghindari emosi yang memuncak jika dapat meminimalisir akar dari hal itu.
2.     Memberi otak lebih banyak waktu untuk berfikir
Kadang kita disaat emosi memuncak selalu melakukan sesuatu hal secara tiba-tiba yang pada akhirnya hanya akan membuat kita merasa menyesal pada apa yang telah kita lakukan. Maka penelitian menyebutkan salah satu cara mengendalikan emosi adalah dengan berhenti mengerjakan sesuatu selama 6 detik, karena dapat mengurangi tingkat emosi kita. Hal itu juga dapat membuat otak kita lebih mengajak kita untuk mengetahui apa yang akan kita lakukan dan dampaknya, untuk mengetahui benar dan salahnya apa yang akan kita lakukan. 
3.     Lebih fokus kepada hal yang bisa kita kontrol
Mengenai sulitnya seseorang dalam mengendalikan emosi diri biasanya karena faktor dari luar. Seringkali yang dapat menyulut emosi kita karena faktor eksternal yang kurang dapat kita kendalikan, seperti bos yang sangatlah galak, atau kemacetan jalan dan juga teman kerja yang selalu bertindak ceroboh. Maka semua itu adalah hal diluar kemampuan kita untuk dapat mengubahnya. Sehingga untuk menanggapi semua itu maka sebaiknya kita mengerjakan apa yang dapat kita kerjakan, abaikan mereka untuk sementara dengan bekerja yang sungguh-sungguh dll. Intropeksi diri sangat banyak membantu.

Bagaimana Cara Mengendalikan Emosi Orang Lain
1.     Mendengarkan dan memahami emosi orang lain
Sebagaimana kita pernah merasakan dan memahami situasi orang yang sedang emosi umumnya haus akan perhatian, maka disaat orang lain sedang penuh dalam emosi maka kita pun alangkah lebih baik untuk lebih respect dalam memahami kerabat kita tersebut. Berikan perhatian dan tanyakan penyebab kemarahannya. Sadarkan dia dengan memberikan nasihat yang halus dan menyentuh hatinya.
2.     Dengan mengembangkan simpati
Simpati merupakan kepedulian tingkat tinggi dengan mengetahui apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dibutuhkan oleh orang lain, maka hal ini sangat penting karena terkait tentang kenyamanan dengan orang lain. Maka dengan simpati biasanya emosi dapat lebih mudah untuk bisa diredam.
3.     Tuntutan lebih baik daripada kemarin.
Salah satu tips bagi kalian yang suka emosi adalah dengan membuat pencapaian mengendalikan emosi, karena dengan jelasnya pencapaian maka akan jelas pula usaha yang akan dikerjakan. Terkait dengan mengendalikan emosi, dengan menghitung berapa kali emosi dan berapa kali dapat mengendalikannya.

Cara Lain Adalah:
1. Mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memberdayakan, memberikan manfaat pada oang lain
3. Memperbaiki diri terus menerus 




Apa Yang Harus Saya Lakukan Sekarang?

1. Segera Hubungi Sinshe Jerry.
2. Telepon Dan Buat Janji Waktu Pertemuan.
3. Datang Ke Lokasi Klinik Pada Waktu Yang Telah Ditetapkan Bersama.
4. Bertemu Dengan Sinshe Jerry.
5. Konsultasi Penyakit Dan Keluhan Anda Kepada Sinshe Jerry.
6. Sinshe Jerry Akan Rekomendasikan Pengobatan Yang Akan Anda Lakukan.
7. Lakukan Pengobatan Yang Sinshe Jerry Anjurkan.
Hubungi : Sinshe Jerry
Pluit Kencana 2 No: 11 
Jakarta Utara 14450 Indonesia
Telp:  Mentari 085811128718 / Simpati 081230292696  Email: leojerry3@yahoo.com

Salam Sehat Selalu. 

Izin Pengobatan  No.1.3.01.3175.421/22001/11.16


Tidak ada komentar:

Posting Komentar